Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2021/2022 Mengajak Masyarakat Kelurahan Tlogosari Wetan Untuk Mengurangi Sampah dengan Memilah Sampah Dari Rumah

Kelurahan Tlogosari Wetan, Semarang (8/7) – Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2021/2022, Agil Cahyo Widodo, melaksanakan program monodisiplin Edukasi Pemilahan Sampah Rumah Tangga sebagai Upaya Mengurangi Sampah kepada masyarakat di RT 01 RW 03, Tlogosari Wetan, Pedurungan, Kota Semarang.

Masalah sampah kian hari makin memprihatinkan, dilansir oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa produksi sampah nasional di Indonesia mencapai 175.000 ton per hari. Rata-rata satu orang penduduk Indonesia menyumbang sampah sebanyak 0.7kg per hari. Jika dikalkulasi dalam skala tahunan, Indonesia mampu menghasilkan sampah sebanyak 64 juta ton.

Rosa Vivien Ratnawati, selaku Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) mengatakan bahwa adanya peningkatan pada jenis sampah plastic pada komposisi sampah nasional menjadi dari 11 persen menjadi 17 persen pada 2021. Hal ini diakibatkan oleh gaya hidup praktis & konsumtif di masyarakat yang semakin meningkat. Pemakaian barang-barang sekali pakai membuat volume sampah meningkat pesat dan menimbulkan efek negative bagi lingkungan sekitar. Hal ini juga didukung oleh konsep hidup yang masih banyak dianut oleh Sebagian besar masyarakat bahwa barang yang sudah dipakai akan menjadi sampah.

Fakta yang sama ditemukan di Kelurahan Tlogosari Wetan, dimana terdapat banyak sekali titik titik penumpukan sampah warga akibat warga tidak dapat mengelola sampahnya secara mandiri. Memang beberpa tempat telah bekerjasama dan difasilitasi oleh Dinal Lingkungan Hidup setempat, tetapi masih banyak juga warga yang enggan untuk mau menyisihkan uang untuk mengikuti program tersebut.

Melalui permasalahan ini, Mahasiswa KKN II UNDIP Membuat Program Edukasi Pemilahan Sampah Rumah Tangga sebagai Upaya Pengurangan Sampah yang secara jangka panjang bertujuan untuk mengurangi sampah yang terkumpul di lingkungan atau di TPA. Program edukasi menjadi upaya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

Memilah sampah berarti memisahkan atau mengelompokkan sampah kedalam jenis yang sama. Sampah plastik sendiri, sampah organik, kaca, dan bahan berbahaya dan beracun. Konsep ini merupakan salah satu konsep turunan dari 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang merupakan bagian dari upaya mengurangi sampah. Kok bisa sampah terkurangi dengan memilah? Pertama, karena memilah sampah yang terkumpul akan memiliki kondisi yang kering, lebih bersih dan lebih mudah diolah. Kedua, dengan memilah kita bisa menentukan langkah pengolahan sampah dengan lebih mudah. Ketiga, sampah yang menjadi residu hanyalah tersisa sampah yang benar benar tidak terpakai dan akan mengurangi banyak volume dan massa sampah terbuang.

Mahasiswa KKN UNDIP berharap agar kedepannya perubahan warga dalam melihat dang mengelola sampah rumah tangga sampah dapat bermanfaat bagi masyarakat Kelurahan Tlogosari Wetan. Ibu Eva, sebagai salah satu peserta sosialisasi berharap setelah diadakan edukasi pemilahan sampah rumah tangga, masyarakat RT 01 RW 03 lebih sadar akan pentingnya pengolahan sampah dimulai dari pemilahan sampah yang masih memiliki nilai ekonomi di setiap rumah sebagai langkah awal untuk meminimalisasi terjadinya penumpukan sampah.

Penulis: Agil Cahyo Widodo
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL): Yoyok Budi Pramono, S.Pt., M.Si.