Upaya Penerapan Biosekuriti, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Ubah Kotoran Kambing Menjadi Produk Yang Memiliki Nilai Jual

Pada era modern ini, masyarakat dari berbagai profesi termasuk peternak dituntut untuk memiki kreativitas dan inovasi dari bidangnya. Inovasi yang dapat dilakukan oleh peternak yaitu dengan memanfaatkan kotoran hewan ternak menjadi sesuatu yang bermanfaat dan memiliki nilai jual, seperti diolah menjadi pupuk organik. Inovasi ini sekaligus menjadi salah satu aspek dalam penerapan biosekuriti pada peternakan yaitu sanitasi kandang. Kotoran ternak yang dibiarkan begitu saja lama kelamaan akan menumpuk dan mengundang serangga sebagai vektor penyakit yang akan ditularkan kepada ternak maupun masyarakat sekitar.

Alya Luthfiana Ariani, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP mengungkapkan bahwa berdasarkan survei pada peternakan di Kelurahan Bubakan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang ditemukan bahwa terdapat kotoran kambing yang menumpuk di bawah kandang dimana dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan menyebabkan ternak terserang penyakit karena adanya bakteri dalam kotoran ternak. Melalui edukasi, pelatihan dan pendampingan mengenai pengolahan limbah kotoran ternak menjadi pupuk organik diharapkan peternak dapat mandiri dan memiliki kesadaran untuk mengolah limbah peternakan menjadi sesuatu yang memiliki nilai seperti pupuk organik.

Pelatihan dan Pendampingan Pengolahan Kotoran Kambing Menjadi Pupuk Organik

Bubakan (5/8) – Peternakan di Kelurahan Bubakan sebagian besar merupakan peternak kambing yang mana terkadang menganggap limbahnya akan dibuang begitu saja atau diberikan kepada tanaman ketika menumpuk. Padahal kenyataannya, kotoran ternak yang diberikan begitu saja pada tanaman akan menyebabkan tanaman mati karena kadar amonia yang tinggi dan bersifat panas. Oleh sebab itu, dengan adanya pelatihan dan pendampingan pengolahan pupuk organik dari kotoran kambing bertujuan untuk menurunkan kadar amonia dalam kotoran kambing melalui fermentasi sehingga dapat digunakan untuk tanaman. Disamping itu, cara pembuatannya sangat mudah dan hanya memerlukan beberapa alat dan bahan yang meliputi sekop, karung, ember, air, EM4 tanaman, molasses, dan kotoran kambing.

Pupuk Organik Sudah Siap Digunakan Setelah Dilakukan Fermentasi Selama 2 Minggu

Peternak di KTT Kuncen Farm yang mengikuti pelatihan dan pendampingan pengolahan pupuk organik dari kotoran kambing sangat antusias terlihat dari saling membantu dalam pengolahannya dan interaktif sehingga terjadi komunikasi dua arah. Pupuk organik dari kotoran kambing ini dapat digunakan untuk tanaman jambu kristal di Kelurahan Bubakan dimana jambu kristal merupakan potensi di daerah ini. Selain itu, pupuk organik dari kotoran kambing dapat dijual sehingga dapat menjadi pemasukan bagi peternak.