Lahan Sempit Tak Bisa Berkebun? Tak Usah Khawatir! Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Hidroponik
Semarang (31/7/2022) – Permasalahan yang umum terjadi di perkotaan khuususnya Kelurahan Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Kota Semarang ialah terbatasnya lahan yang luas. Bagi sebagian orang yang mempunyai hobi berkebun, tentunya hal ini sangat meresahkan. Banyak orang yang berkeluh kesah tentang udara yang panas dan pengap karena minimnya penghijauan. Namun, seiring dengan teknologi pertanian yang semakin maju, terciptalah inovasi hidroponik.
Sayangnya, sebagian besar masyarakat hanya mengetahui hidroponik menyulitkan dan repot karena harus menggunakan paralon dan listrik. Nyatanya, tidak demikian. Sistem wick atau yang dikenal dengan sistem sumbu merupakan salah satu sistem hidroponik sederhana yang tak perlu mengeluarkan biaya mahal. Hidroponik sistem sumbu ini bisa dibuat dari barang-barang bekas seperti box sterofoam es. Dengan menerapkan cara menanam hidroponik dengan barang bekas, maka kita bisa memberikan manfaat juga kepada lingkungan dengan mengurangi sampah.
Selain itu, hidroponik mendukung gerakan penghijauan di perkotaan dan dimulai dari rumah sendiri. Ini yang tak kalah penting, masyarakat bisa mengonsumsi sayuran dari hasil panennya sendiri. Sehingga, perlu diberikan pemahaman kepada warga untuk mengetahui hal tersebut.
Hal inilah yang mendasari Indri Hapsari (21) salah satu mahasiswa KKN TIM II 2021/2022 Universitas Diponegoro untuk mengadakan sosialisasi pengenalan hidroponik sebagai solusi berkebun di lahan sempit. Program ini dilaksanakan pada Minggu, 31 Juli 2022 di salah satu rumah warga RW 02 Kelurahan Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Kota Semarang dengan 10 peserta yang dihadiri oleh warga RW 02.
Tujuan pelaksanaan program ini sesuai dengan SDGs nomor 2 yakni mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Pelaksanaan program kerja diawali dengan pembagian leaflet sebagai media sosialisasi dan pemaparan materi terkait hidroponik yang bisa dilakukan di pekarangan rumah minim lahan serta beberapa kelebihan berkebun secara hidroponik dibanding konvensional.
Mahasiswa di bawah bimbingan Bapak Dosen Agus Naryoso, S. Sos., M.Si. ini selanjutnya membagikan prototipe berupa alat instalasi sederhana hidroponik serta sayuran hasil panen hidroponik kepada peserta.
Penulis: Indri Hapsari – S1 Agroekoteknologi, Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro DPL: Agus Naryoso, S.Sos., M.Si. Kelurahan Bangetayu Wetan, Kecamatan Genuk, Kota Semarang KKN TIM II UNDIP 2021/2022