Cegah Stunting, Penuhi Imunisasi Dasar Sejak Dini
Kota Semarang (8/8) – Kegiatan sosialisasi pentingnya imunisasi dasar terhadap pencegahan stunting diselenggarakan oleh sejumlah mahasiswa KKN Undip bekerja sama dengan Bina Kesehatan Balita (BKB) setempat dalam rangkaian kegiatan posyandu RW 03 Kelurahan Kalibanteng Kulon. Dalam kegiatan ini, Shafira Naifa Khairunnisa menyampaikan mengenai peran pencegahan penyakit infeksi dan hubungannya dengan pencegahan stunting melalui program imunisasi dasar. Di mana seperti yang kita ketahui, penyebab langsung dari stunting dapat ditinjau dari asupan gizi yang kurang memadai. Namun, di luar itu terdapat berbagai faktor yang turut berperan dalam kejadian stunting termasuk salah satunya penyakit infeksi. Salah satu upaya pemerintah dalam memberantas kejadian penyakit infeksi pada anak adalah melalui program imunisasi dasar. Kegiatan penyuluhan dan edukasi pencegahan stunting ini dilaksanakan di bulan Agustus di mana bersamaan dengan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) sehingga diharapkan melalui kegiatan ini pemahaman dan kesadaran serta partisipasi masyarakat dalam program imunisasi dasar semakin meningkat.
(Sosialisasi “Pentingnya Imunisasi Dasar Terhadap Pencegahan Stunting”)
Perihal stunting, masalah ini masih menjadi fokus pemerintah hingga saat ini untuk dilakukan penanganan dan pencegahan mengingat angka prevalensi stunting di Indonesia yang masih cukup tinggi, yaitu 24,4% pada tahun 2021 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI). Pada Kelurahan Kalibanteng Kulon masih terdapat sejumlah 4 anak yang mengalami stunting. Maka harapannya melalui kegiatan ini masyarakat dapat lebih sadar dan waspada terhadap faktor-faktor risiko stunting dan dapat mengimplementasikan cara pencegahannya.
(Penyerahan booklet “Pencegahan Stunting” kepada Ketua BKB)
Target utama sosialisasi ini adalah para ibu terutama ibu yang memiliki anak berusia di bawah satu tahun dan wanita usia subur (WUS) sehingga pelaksanaan sosialisasi dimasukkan ke dalam rangkaian kegiatan posyandu dengan tujuan para ibu dapat mengikuti sosialisasi setelah melakukan pengukuran dan penimbangan pada anaknya. Sosialisasi dilakukan di tempat pelaksanaan posyandu, yaitu di balai kelurahan dengan bantuan media power point yang disajikan secara menarik dan mudah dipahami. Pada akhir kegiatan, dibagikan QR Code kepada para peserta untuk mengakses booklet elektronik yang dapat diakses dan diunduh untuk dibaca sewaktu-waktu. Sebagai media untuk membantu pelaksanaan edukasi kepada masyarakat, diberikan juga sejumlah booklet fisik kepada posyandu masing-masing RW melalui BKB. Tujuannya agar edukasi kepada masyarakat dapat berkelanjutan.
(E-booklet “Pencegahan Stunting”)
Penulis: Shafira Naifa Khairunnisa / S1 Kedokteran
DPL : Dr. Noer Abyor Handayani, S.T., M.T.