Cegah Penularan Penyakit Menular, Mahasiswa TIM II KKN Universitas Diponegoro Data dan Edukasi Mengenai Pentingnya Imunisasi Dasar

IMG-3775-HEIC-modified

Kalibanteng Kidul, Semarang Barat (16/7) – Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat paling efektif dan efisien dalam mencegah beberapa penyakit berbahaya seperti Polio, Tuberkulosis, Hepatitis B, Difteri, Campak, Rubela, Tetanus, dan lain-lain. Dalam imunisasi terdapat konsep Herd Immunity atau Kekebalan Kelompok. Kekebalan kelompok ini hanya dapat terbentuk apabila cakupan imunisasi pada tinggi dan merata di seluruh wilayah. Kebalnya sebagian besar sasaran ini secara tidak langsung akan turut memberikan perlindungan bagi kelompok usia lainnya, sehingga bila ada satu atau sejumlah kasus Penyakit- penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) di masyarakat maka penyakit tersebut tidak akan menyebar dengan cepat dan Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat dicegah. Konsep ini merupakan bukti bahwa program imunisasi sangat efektif juga efisien karena hanya dengan menyasar kelompok rentan maka seluruh masyarakat akan dapat terlindungi.

Sejak Indonesia melaporkan kasus COVID-19 pertama pada bulan Maret 2020, cakupan imunisasi rutin dalam rangka pencegahan penyakit anak seperti campak, rubella, dan difteri semakin menurun. Misalnya, tingkat cakupan imunisasi difteri, pertusis dan tetanus (DPT3) dan campak dan rubella (MR1) berkurang lebih dari 35% pada bulan Mei 2020 dibandingkan periode waktu yang sama pada tahun sebelumnya. Hal tersebut juga terjadi pada Kota Semarang. Pengetahuan mengenai pentingnya imunisasi dasar terhadap kesehatan anak itu sendiri dan kesehatan masyarakat sangatlah penting untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat sehingga semua anak dapat menerima imunisasi dasar dengan lengkap.

Berhubungan dengan permasalahan tersebut, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro melakukan pendataan kelengkapan imunisasi dasar pada anak usia dibawah 2 tahun dengan menggunakan Rapid Card Check (RCC). Tujuan pendataan ini adalah untuk meningkatkan pelayanan imunisasi dan meningkatkan cakupan imunisasi di Indonesia yang sedikit terkendala karena adanya pandemi COVID-19. RCC digunakan untuk mengetahui seberapa besar cakupan imunisasi dasar lengkap di lingkup Kelurahan dan melakukan pendataan imunisasi dengan menjangkau semua kalangan.

Pendataan dilakukan bersamaan dengan kegiatan posyandu rutin yang dilaksanakan di RW 04 Kelurahan Kalibanteng Kidul, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang. Dengan menggunakan data tersebut, kita dapat mengetahui bagaimana cakupan imunisasi dasar di wilayah tersebut, sehingga data tersebut dapat digunakan sebagai acuan bagi stakeholder untuk pengambilan kebijakan nantinya.

Selain pendataan, mahasiswa kkn undip juga melakukan edukasi mengenai pentingnya imunisasi dasar lengkap pada orang tua yang memiliki anak berusia dibawah dua tahun. Pemberian edukasi dilakukan menggunakan media booklet yang sudah dibuat menarik dan mudah dipahami. Edukasi yang diberikan harapannya dapat meluruskan persepsi dan menigkatkan pemahaman orang tua mengenai pentingnya imunisasi dasar, sehingga orang tua akan membawa anaknya utnuk memperoleh imunisasi. Respon masyarakat bagus menanggapi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Undip ini, “Ya bagus, bisa dilanjutkan, kalau dilakukan pada baduta dapat sekaligus mencegah stunting,” ujar Rugayawati selaku Ketua RW 04 Kelurahan Kalibanteng Kidul.
Penulis : Suhaila
DPL : Dr. drs Suroto., M.Kes.
Lokasi : Kelurahan Kalibanteng Kidul, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang

IMG-3864-modified