Manfaatkan Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak, Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Fermentasi Jerami Padi untuk Stok Musim Kemarau

Mahasiswa membuat fermentasi jerami padi bersama dengan peternak di KTT Kuncen Farm

Bubakan, Mijen (5/8/22) – Kelurahan Bubakan memiliki potensi peternakan dan pertanian yang cukup baik yang dibuktikan dengan adanya peternakan ternak ruminansia kecil yaitu kambing potong dan kambing perah serta terdapat sawah yang ditanami padi dan jagung. Sayangnya, antara peternak dan petani belum banyak berkolaborasi untuk saling memenuhi kebutuhan, salah satunya terkait dengan limbah pertanian yaitu jerami padi yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Jerami padi di Kelurahan Bubakan belum dimanfaatkan dengan baik. Petani di sana hanya membakar jerami padi yang dapat menyebabkan polusi udara dan tidak dapat dimanfaatkan kembali. Padahal, limbah tersebut masih dapat digunakan sebagai alternatif pakan ternak. Oleh karena itu, Dyah Ayu, mahasiswa KKN UNDIP antusias untuk mengedukasi peternak untuk memanfaatkan limbah pertanian tersebut.

Jerami padi merupakan limbah pertanian yang keberadaannya cukup melimpah namun belum banyak dimanfaatkan. Jerami padi memiliki nutrisi yang rendah, namun dengan adanya pengolahan dapat meningkatkan nutrisinya. Salah satu pengolahan yang dapat dilakukan yaitu dengan difermentasi. Jerami padi yang difermentasi dapat meningkatkan kandungan protein dan menurunkan serat kasar, lebih mudah dicerna ternak ruminansia, nilai gizi pakan meningkat, serta dapat dijadikan alternatif pakan selama musim kemarau.

Whats-App-Image-2022-08-12-at-9-43-14-PM

Bubakan (5/8) – Penyuluhan mengenai pemanfaatan jerami padi sebagai pakan ternak melalui proses fermentasi ini dilaksanakan dengan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada peternak mengenai limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai pakan ternak serta mengikutsertakan pastisipasi dari peternak untuk mengikuti langkah-langkah dalam pembuatan fermentasi jerami padi agar materi yang disampaikan lebih mudah dipahami.

Peternak mengatakan bahwa adanya penyuluhan sekaligus pelatihan ini sangat bermanfaat baik bagi peternak dan petani. Dengan adanya kegiatan ini, limbah pertanian yang tadinya hanya dibakar tanpa dimanfaatkan kembali, ternyata dapat digunakan sebagai alternatif untuk pakan ternak yang dimilikinya sehingga dapat mengurangi biaya produksi pakan mengingat biaya untuk produksi pakan merupakan biaya produksi tertinggi dalam pemeliharaan ternak.