Sampah Organik Rumah Tangga Bisa Jadi Sangat Bermanfaat Jika Diolah Hanya dengan Menggunakan Komposter Sederhana
Pembuatan komposter bersama warga
Sukorejo, Kota Semarang (22/07/2022) – Alam mempunyai peranan penting dalam pengolahan sampah secara otomatis, terutama pada sampah organik. Namun kerja keras alam dalam mengurai sampah secara natural sangat tidak berimbang dibanding dengan berjuta ton volume sampah yang diproduksi. Salah satu penghasil sampah organik terbesar dalam timbulan sampah organik rumah tangga, seperti sisa makanan, rumput dan dedaunan.
Hal ini lah yang teramati oleh salah satu mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro, sehingga muncul gagasan untuk membuat alat komposter sederhana dengan memanfaatkan alat-alat yang ada dan tidak terpakai, seperti ember atau drum bekas. Selain dapat mengurangi jumlah timbulan sampah organik rumah tangga, pupuk kompos yang dihasilkan juga dapat dimanfaatkan untuk perkebunan dan bahkan memiliki nilai jual. Hal ini juga dapat membantu mengurangi kebiasaan masyarakat yang sering membakar sampah.
Proses pembuatan kompos
Adapun langkah-langkah dari pelaksanaan pembuatan alat komposter sederhana skala rumah tangga ini yang pertama menyiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya drum/ember bekas yang bagian bawahnya sudah dilubangi, kran, cairan bioactivator/EM4, air, dan sampah organik hijau dan kering. Lalu alat dirakit sehingga menjadi alat komposter. Alat komposter ini dapat menghasilkan pupuk kompos padat dan cair.
Komposter yang telah dibuat
Kegiatan ini diikuti dengan baik oleh seluruh peserta. Beberapa peserta juga antusias mengikuti langkah-langkah pembuatan komposter dan aktif bertanya selama demonstrasi pembuatan komposter terkait proses pembuatan dan bahan-bahan yang dibutuhkan. Harapannya warga sudah mulai mengelola sampah mulai dari skala rumah tangga seperti melakukan pemisahan sampah berdasarkan jenisnya, yaitu sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk kompos, sedangkan sampah anorganik dibawa ke tempat pendaur ulangan agar diolah kembali.
Penulis: Fadhila Raziani (Teknik Lingkungan – Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing Lapangan : Prof. Dr. Meiny Suzery, MS.
Lokasi : Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang.
KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2022