Si kecil berdampak besar! Mahasiswa UNDIP lakukan pelatihan budidaya magot sebagai upaya pengurangan sampah organik

Kesesi – Minggu, 31 Juli 2022. Sampah merupakan masalah yang sering dihadapi oleh berbagai daerah, mulai dari sampah organik dan anorganik. Sampah yang menyebabkan bau dan penyakit umumnya berasal dari sampah organik, salah satunya di Desa Srinahan Kabupaten Pekalongan. Oleh karena itu, mahasiswa UNDIP memberikan solusi dengan melaksanakan pelatihan budidaya magot BSF sebagai upaya mengurangi sampah organik. Agus Haryanto mahasiswa dari prodi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan merupakan inisiator program pelatihan budidaya magot ini.

Tujuan dari kegiatan ini adalah mengurangi sampah organik yang ada di Desa Srinahan menggunakan magot BSF, selain itu hasil panen dari magot dapat digunakan sebagai pakan alternatif ikan dan ternak karena mengandung protein tinggi.

Kegiatan ini dihadiri oleh karang taruna Desa Srinahan yang berjumlah 10 dari perwakilan dukuh yang ada di Desa Srinahan. Dengan melaksanakan pelatihan budidaya magot kepada karang taruna harapannya dapat memberi dampak yang luas karena jiwa-jiwa yang dimiliki para pemuda masih membara. Selain itu juga untuk menumbuhkan kepedulian pemuda terhadap lingkungan khususnya di Desa Srinahan sendiri.

Rangkaian program berupa pemaparan materi, sesi tanya jawab dan praktek langsung budidaya magot. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama dengan karang taruna Desa Srinahan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memberi dampak yang baik bagi lingkungan dan masyarakat Desa Srinahan.