Marak Wabah PMK Menjelang Idul Adha, Mahasiswa KKN Undip Memberikan Edukasi dan Pendampingan Penanganan Daging Kurban
Kopeng, (11/08/2022). Penyakit mulut dan kuku tengah mewabah di Indonesia. Penyakit ini banyak menyerang hewan ternak mulai dari sapi, kambing, domba, dan ternak berkuku lainnya, dimana penyakit tersebut disebabkan oleh virus, tergolong penyakit akut, dan penularannya sangat cepat. Adanya wabah PMK yang sangat tinggi di Desa Kopeng, membuat masyarakat khawatir terhadap keamanan mengkonsumsi daging.
Salah satu Satgas PMK, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP melakukan edukasi dan pendampingan penanganan daging kurban di era wabah PMK untuk menghasilkan daging yang aman dikonsumsi serta dapat memutus penyebaran penyakit. Kegiatan dilaksanakan pada beberapa peternak di Desa Kopeng pada hari Kamis, 8 Juli – 10 Juli 2022. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi, pembagian modul penanganan daging kurban, serta pendampingan langsung kegiatan pemotongan daging kurban.
Kegiatan edukasi dan sosialisasi dilakukan kepada kelompok ternak di Desa Kopeng melalui forum diskusi dengan peternak. Kegiatan edukasi tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan peternak mengenai pelaksanaan kurban yang baik dan benar di tengah PMK, mulai dari kegiatan pra penyembelihan, proses penyembelihan, dan penanganan dagingnya.
Kegiatan edukasi tersebut sangat diterima baik oleh Bapak Sigit selaku ketua kelompok peternak, dimana beliau menyatakan bahwa “Pemberian edukasi penangan daging kurban tersebut sangat berguna untuk pelaksanaan kurban yang akan dilaksakan tanggal 10 nanti, apalagi ditengah wabah PMK yang tinggi di desa kopeng ini, sehingga masyarakat di kopeng tidak khawatir dengan daging yang dibagikan serta bisa membantu mengurangi penyakit PMK yang tambah meluas”.
Kegiatan pendampingan juga dilakukan oleh Mahasiswa KKN Undip dimulai dari kegiatan sebelum penyembelihan hingga pada penanganan daging kurban. Penyakit PMK tidak bersifat zoonosis (penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya), tetapi tetap harus diantisipasi untuk menjaga keselamatan ternak yang lain serta untuk mendapatkan daging yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).
Karena penyakit ini tidak ditularkan ke manusia, maka daging dan susu yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi. Namun, tidak semua sapi yang disembelih organnya dapat dikonsumsi. Sapi yang terinfeksi penyakit PMK, dagingnya aman dikonsumsi tetapi harus dengan penanganan yang benar yaitu harus dimasak dalam air mendiidh selama 30 menit untuk menghilangkan virus yang ada di daging. Sedangkan untuk jeroan lebih baik dibuang untuk mengantisipasi adanya penyakit.
Penulis : Nurun Ni’mah – Fakultas Peternakan dan Pertanian
Lokasi : Desa Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang
DPL : Nikie Astorina Yunita D., SKM., M. Kes.