MINYAK JELANTAH JANGAN DIBUANG! TERNYATA DAPAT DIJADIKAN LILIN AROMA TERAPI

Candi, Semarang (30/07/2022) Muhamad Iqbal Julianggara, Mahasiswa S1 Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik menyelenggarakan program monodisiplin berupa pelatihan demo pembuatan bersama Ibu PKK RW 04 yang berada di Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, mengenai Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aroma Terapi (30/07/2022).
Setiap rumah khususnya di RW 04 Kelurahan Candi paling tidak menggunakan minyak goreng setiap harinya untuk memasak yang mana pasti menghasilkan limbah minyak jelantah, Minyak Jelantah adalah minyak dari hasil sisa penggorengan yang telah digunakan berulang kali.

Mahasiswa KKN dan Ibu – ibu PKK  berfoto bersama dengan produk lilin aroma terapi dari minyak jelantah

jika limbah ini langsung dibuang ke lingkungan sekitar maka dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yaitu pencemaran air tanah dan terjadi penyumbatan pori – pori tanah, selain itu dapat juga membahayakan kesehatan tubuh apabila dikonsumsi yaitu penyakit jantung dan risiko kanker, Oleh karena itu diusunglah program yang diberi nama “CaCa (Candi’s Candle)” selain membuat ketenangan dalam ruangan juga bisa mengusir lalat. Bentuk dan warnanya yang bervariasi juga bisa menjadikan lilin aromaterapi ini memiliki nilai jual yang lumayan tinggi apalagi dengan bahan utama yang gratis.

Leaflet pengetahuan mengenai pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aroma terapi

Kegiatan yang dihadiri 17 anggota Ibu – ibu PKK RW 04 ini berisi pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah yang dipraktikkan langsung oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip Kelurahan Candi. Terlihat Ibu – ibu sangat antusias menghadiri kegiatan tersebut dan sangat aktif bertanya sehingga kegiatan demo pembuatan lilin menjadi kegiatan yang interaktif.

“Terima kasih atas materi yg disampaikan, sangat pas dan cocok serta sangat berguna sekali untuk menambah pengetahuan dan keterampilan Ibu-ibu, dan bisa juga menjadi tambahan penghasilan Ibu – ibu kalau dijalankan sebagai usaha. Biasanya kalau ibu rumah tangga, seperti saya membuang jelantah di got rumah, tetapi dengan adanya CaCa, jelantah tidak jadi POLUSI tetapi jadi SOLUSI. Selain itu, cara penyampaian, media materi, dan alat praktik sudah bagus dan mudah dipahami. Bisa saya tarik kesimpulan . GOOD JOB 👍👍.” Ungkap Bu Retno selaku Ketua PKK RW 04.

Harapannya setelah program monodisiplin ini, Ibu-ibu PKK RW 04 Kelurahan Candi dapat mengaplikasikan Caca ini di rumahnya masing masing dan menjadi peluang untuk dapat meningkatkan perekonomian warga setempat.

Penulis : Muhamad Iqbal Julianggara
Editor : Hendrik A.S.
Lokasi KKN : Kelurahan Candi, Kecamatan Candisari, Kota Semarang