Mahasiswi KKN UNDIP Ubah Sampah Daun Jadi Motif Mewah dengan Metode Ecoprinting

Semarang – Jumat (05/08/22), mahasiswa Tim II KKN Undip 2021/2022 yang berlokasi di Kelurahan Kebonagung Kecamatan Semarang Timur menyadari kebiasaan arisan ibu-ibu PKK
RW. 04 yang senang bertukar kudapan. Saat bertukar kudapan-kudapan lezat ini, tentunya kemasan plastik yang digunakan bisa berlapis-lapis. Sebagai agent of change, mahasiswa tim II KKN Undip berupaya merubah kebiasaan menggunakan plastik ini menjadi pemakaian tote bag yang bisa dipakai berkali-kali. Namun, bagaimana caranya agar para ibu-ibu PKK tertarik untuk menggunakan tote bag ini berkali-kali?

Jawabannya adalah dengan mendesain tote bag yang dipersonalisasi dan dipermewah. Bagai peribahasa, sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui, dipilihlah metode ecoprinting menggunakan sampah daun sebagai motif untuk tote bag sekaligus mengurangi sampah dedaunan yang ada di Kelurahan Kebonagung. Strategi ini pun terbukti ketika tim II KKN Undip mengikuti agenda rutin PKK RW. 04 pada tanggal 5 Juli 2022. Para ibu-ibu PKK ini memiliki antusiasme yang tinggi terkait pelaksanaan program yang dilakukan oleh mahasiswa.

Whats-App-Image-2022-08-12-at-09-17-34-1

Metode ecoprinting merupakan teknik eksplorasi cetak pada kain menggunakan bahan dasar tumbuhan. Prinsip pembuatannya adalah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu. Teknik ini merupakan hasil perkembangan dari teknik eco dyeing, yaitu pewarnaan kain dari alam. Indiana Flint pada tahun 2006 mengembangkannya menjadi teknik ecoprint. Ketika itu, Flint menempelkan tanaman yang mempunyai pigmen warna dan menempelkannya pada kain yang berserat alami.

Untuk membuatnya sendiri cukup mudah untuk dilakukan. Cukup merendam dedaunan dengan larutan cuka. Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada dedaunan dengan maksimal. Sembari menunggu perendaman sekitar 5 – 10 menit, bersihkan kain tote bag yang akan digunakan. Lalu, setelah pewarna siap, bentangkan kain yang sudah dibersihkan dan tempelkan dedaunan yang sudah direndam dengan larutan cuka. Kemudian, gulung tote bag atau cukup ditekan-tekan agar pewarna alam semakin menempel. Tahap terakhir, yaitu kukus kain yang telah diikat agar warna makin baik dan tahan lama. Tertarik untuk mencobanya? Yuk buat!

Penulis : Yulia Cahyani
Dosen Pembimbing Lapangan : Alfita Rakhmayani, S.E., M.Ak
Lokasi : Kelurahan Kebonagung, Kecamatan Semarang Timur
KKN TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO