Berbekal Sampah Plastik, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP Ajak Anak-Anak Desa Dasun Membuat Ecobrick

IMG-8884

Antusiasme Peserta yang Mengikuti Kegiatan

Dasun (20/07/2022) – Menumpuknya sampah plastik merupakan salah satu masalah yang tidak boleh dipandang sebelah mata. Hal itu mengharuskan adanya pengelolaan dan pengolahan sampah. Hal kecil yang bisa kita mulai yaitu dengan melakukan daur ulang sampah plastik menjadi suatu barang yang bisa digunakan kembali. Salah satu cara yang bisa diterapkan yaitu dengan daur ulang sampah plastik menjadi ecobrick.

Tujuan dari Ecobrick yaitu mengurangi sampah plastik dan mendaur ulangnya dengan botol plastik bekas sebagai wadahnya agar kembali bermanfaat. Maka dari itu, Dewi Alfia Puspita yang merupakan Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro di Desa Dasun melakukan program kerja edukasi bahaya sampah plastik dan pelatihan pembuatan ecobrick yang dilaksanakan di Perpustakaan Desa Dasun pada hari Rabu, 20 Juli 2022.

20220720-135657-1

Penjelasan Video Edukasi Mengenai bahaya sampah plastik dan cara pembuatan ecobrick

Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk menumbuhkan kesadaran anak-anak mengenai bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan anak-anak diharapkan juga mampu mengelola sampah plastik menjadi barang berguna dengan ecobrick.

Program edukasi bahaya sampah plastik dan pelatihan pembuatan ecobrick diikuti oleh anak-anak RT 1 dan RT 2 Desa Dasun. Kegiatan dimulai dengan penjelasan materi dari video edukasi kepada anak-anak. Kegiatan selanjutnya yaitu mahasiswa mendemostrasikan secara langsung cara pembuatan ecobrick dan diikuti praktek langsung oleh para peserta.
Bahan yang diperlukan dalam pembuatan ecobrick yaitu sampah plastik, botol plastik bekas, gunting, dan tongkat kayu. Sampah plastik dipotong-potong kecil terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam botol plastik dan kemudian dipadatkan dengan tongkat kayu. Proses pemadatan ini sangat menentukan hasil akhir ecobrick. Ecobrick yang dihasilkan harus keras dan padat.

IMG-8846

Mahasiswa mengajarkan Cara Pembuatan Ecobrick

Mahasiswa menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan tersebut, namun dengan sampah plastik terbatas. Sehingga anak-anak diberikan tugas untuk menyelesaikan 1 botol ecobrick dengan berat minimal 200 gram dalam kurun waktu 2 minggu. Botol-botol yang telah terkumpul tersebut selanjutnya dibuat menjadi kursi.

20220720-140346

Suasana Pembuatan Ecobrick

Aini, salah satu peserta mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini dikarenakan apabila dia sudah berhasil menyelesaikan 1 botol ecobrick, maka akan diberikan hadiah oleh orangtuanya. Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari para orangtua yang anak-anaknya mengikuti kegiatan ini.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa menambah pengetahuan anak-anak sehingga mampu mengurangi sampah plastik. Sampah plastik yang mulanya limbah dapat diolah menjadi barang yang berguna lainnya.

IMG-0071-1-1

Foto Bersama pada Saat Pengumpulan Ecobrick

IMG-20220813-144845

Kursi Hasil Akhir Ecobrick

Penulis: Dewi Alfia Puspita – 26010119140032 (Manajemen Sumberdaya Perairan/FPIK)
DPL: Ojo Kurdi, S.T., M.T., Ph.D.
Lokasi: Desa Dasun, Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang