Hati-hati Uang Palsu!!! Yuk, Kenali CIKUR Supaya Ga Kena Tipu
Semarang (12/08/2022) – Sering kali kita temui kasus-kasus pedagang atau pembeli yang mendapatkan uang palsu dari oknum yang tidak bertanggung jawab. Maraknya peredaran uang palsu membuat masyarakat was-was apakah uang yang mereka terima asli atau tidak. Bahkan, baru-baru ini ditemukan sindikat yang mencetak uang palsu hingga 19 juta per malam di Temanggung. Oleh karena itu, sebagai masyarakat, kita wajib lebih kritis dengan uang yang kita peroleh.
Masih sangat banyak masyarakat abai dalam memperhatikan uang mereka, terutama anak-anak. Anak-anak usia 8 – 12 tahun biasanya sudah terbiasa jajan sendiri baik di lingkungan maupun di sekolah. Peredaran uang palsu pun akan semakin besar jika mereka tidak penasaran dengan keaslian uang mereka. Oleh karena itu, muncullah sistem CIKUR atau yang di kenal dengan Ciri Keaslian Uang Rupiah. Sistem ini memungkinkan kita untuk memastikan uang yang kita peroleh asli atau tidak hanya menggunakan indra saja.
Salah satu Mahasiswa – Tri Cahyadiningrum – yang merupakan anggota KKN Tim II UNDIP 2021/2022 yang ditempatkan di Kelurahan Kuningan, Semarang Utara memperhatikan bahwa banyaknya anak-anak dengan bebas membelanjakan uang mereka dan memiliki risiko mendapatkan uang palsu. Oleh karena itu, ia melakukan sosialisasi pentingnya mengetahui CIKUR ini kepada siswa-siswi Kelas 3 di SDN 002 Kuningan. Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa-siswi pentingnya uang asli. Selain memberikan edukasi CIKUR, sosialisasi ini juga dilengkapi dengan materi fungsi-fungsi uang.
uploadhouse com
Edukasi dimulai dari memberikan pengertian uang dan mengapa uang itu penting. Kemudian, siswa-siswi juga diberikan pemahaman adanya fungsi asli uang dan fungsi turunan uang secara sederhana agar mudah dipahami. Adapun fungsi asli uang, yaitu sebagai alat tukar, satuan hitung, dan alat penyimpan nilai. Sedangkan, yang termasuk dalam fungsi turunan yaitu, sebagai alat pemindah kekayaan, alat pembayaran utang, alat penimbun kekayaan, alat pembayaran yang sah, dan pendorong kegiatan ekonomi.
Untuk edukasi CIKUR sendiri, siswa-siwi dikenalkan dengan konsep 3D, yaitu Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Yuk, simak penjelasan 3D berikut:
1. Dilihat
Komponen yang dilihat adalah warna uang yang terang, adanya gambar tersembunyi atau tulisan BI dalam bingkai persegi panjang & gambar multiwarna, ada juga benang pengaman yang berbeda di setiap nominal, serta tinta yang berubah warna yang di dalamnya ada tulisan BI.
2. Diraba
Komponen yang dapat diraba antara lain ada bagian yang terasa kasar seperti Pahlawan, Garuda Pancasila, Frasa NKRI, Huruf Terbilang, Angka Nominal, dan Tulisan Bank Indonesia. Selain itu, juga terdapat blind code, yaitu garis berpasangan di samping kanan dan kiri uang yang mempermudah teman-teman tuna netra membedakan nominal uang.
3. Diterawang
Komponen yang dapat diterawang atau dilihat melalui cahaya yaitu bagian watermark di samping kanan uang bagian depan. Selain itu, juga adarectoverso atau potongan logo BI di setiap sisi, yang ketika diterawang memberntuk logo BI yang penuh.
Nah, udah tahu kan sekarang cara mendeteksi CIKUR?? Setelah ini, kita bisa sama-sama memperhatikan uang yang kita dapat yaah!
uploadhouse com