Keren! Mahasiswa TIM II KKN UNDIP Membuat Lampu Emergency Praktis

Lampu emergency memiliki fungsi sebagai lampu dalam keadaan darurat jika lampu utama tidak menyala. Lampu emergency merupakan lampu yang dapat menyala tanpa listrik. Lampu ini sebenarnya mempunyai batas waktu kemampuan untuk menyala. Nyala lampu ini sesuai dengan kapasitas baterai yang dimiliki lampu emergency.

Terdapat dua jenis lampu emergency, yaitu terdapat yang bersifat tetap dan portable. Jenis lampu emergency yang bersifat tetap hanya akan selalu terpasang di satu tempat saja. Sedangkan untuk yang bersifat portable memiliki keunggulan yang dapat diletakkan di mana saja dan sangat fleksibel di setiap ruangan.

Berdasarkan hal tersebut, Akhrim Oktaviano, Mahasiswa KKN TIM II 2021/2022 Universitas Diponegoro, Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik (FT), menciptakan sebuah alat lampu emergency portable di Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang sebagai media edukasi pada masyarakat melalui program kerja “Perancangan Lampu Emergency Portable”.

Whats-App-Image-2022-08-13-at-5-32-03-PM

Kegiatan sosialisasi alat ini dilakukan pada tanggal 7 Agustus 2022, di mana hasil rancangan lampu portable tersebut diletakkan pada Kedai Pak Tulus yang sering dilalui oleh warga di RW 11 Kelurahan Palebon. Disamping membantu kegiatan berdagang para warga, program ini juga memiliki tujuan untuk mengedukasi dengan melakukan pemasangan poster kepada para warga khususnya di kelurahan Palebon mengenai lampu emergency yang bersifat praktis dan fleksibel untuk mengantisipasi terjadi pemadaman listrik yang tidak diinginkan.

Whats-App-Image-2022-08-13-at-9-08-26-AM

Dengan dilakukannya pengedukasian ini, Mahasiswa berharap agar nantinya para warga Kelurahan Palebon yang rumahnya sering mengalami pemadaman listrik berkeinginan untuk memiliki sebuah lampu portable yang bersifat praktis dan fleksibel.

Penulis : Akhrim Oktaviano (S1 Teknik Elektro)

DPL : Dr. Ir. Wiludjeng Roessali, M.Si.

Lokasi KKN : Kelurahan Palebon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang