Menjamin Kesehatan Hewan Qurban, Mahasiswa KKN UNDIP Mengawasi Penyembelihan Qurban Yang Bebas Dari PMK (Penyakit Mulut dan Kuku)
Tambakaji, Semarang (13/08) – Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk berpartisipasi dan terlibat langsung dalam kehidupan bermasyarakat sebagai salah satu implementasi dari Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat.
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2021/2022 dilakukan secara semi offline dimana mahasiswa dapat memilih kabupaten/kota yang diinginkan sebagai lokasi KKN (diutamakan di tempat tinggal masing-masing) namun untuk rangkaian kegiatan KKN dilakukan secara offline. Pada pelaksanaan KKN periode ini, Universitas Diponegoro memberikan tema mengenai pencegahan stunting, anti narkoba dan juga pelaksanaan SDGs.
Pada minggu pertama KKN, mahasiswa Undip melakukan beberapa kegiatan. Diantaranya, diskusi dan fiksasi program kerja dengan Pak Lurah di Kelurahan Tambakaji, koordinasi dengan puskesmas di Kelurahan Tambakaji, mengunjungi Pak RW 1-16 Kelurahan Tambakaji, pendataan di Kelurahan Tambakaji, olahraga malam bersama warga di Kelurahan, kerja bakti di Kelurahan Tambakaji serta turut membantu penyembelihan hewan Qurban di Kelurahan Tambakaji.
Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1443 H pada hari Minggu, 10 Juli 2022 mahasiswa KKN TIM II UNDIP mengadakan kegiatan pengawasan penyembelihan hewan Qurban yang bebas dari PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) di RW 7 Kelurahan Tambakaji. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Usama Ash Shidiqy Ikhsan dari Fakultas Pertanian dan Peternakan dan dibantu oleh beberapa mahasiswa KKN TIM II UNDIP Kelurahan Tambakaji.
Tujuan kegiatan ini adalah agar peternak dan warga Tambakaji berhati-hati dan mengetahui penyakit PMK pada hewan Qurban serta mampu mengenali hewan Qurban yang bebas dari PMK. Sasaran dari kegiatan ini yaitu peternak sapi dan kambing di Kelurahan Tambakaji.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit menular dan menyerang semua hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, babi, kambing, dan domba. PMK disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam genus Apthovirus.
PMK memiliki angka kesakitan yang tinggi namun tingkat kematian rendah (5%). PMK pada ternak tidak menular ke manusia (bukan zoonosis). Sapi dan kambing merupakan ternak yang banyak dipilih sebagai hewan qurban pada saat hari raya Idul Adha. Penyakit Mulut dan Kuku saat ini sedang mewabah di Indonesia.
Upaya menyelesaikan kondisi tersebut, mahasiswa TIM II KKN UNDIP 2021/2022 melakukan edukasi mengenai PMK dan mengenali hewan qurban (sapi dan kambing) yang tidak terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Sasaran dari kegiatan ini yaitu peternak kambing di Desa Tambakaji.
Kegiatan edukasi ini dilaksanakan secara langsung (door to door) ke peternak dan masyarakat Tambakaji RW 10 menggunakan media poster. Poster memiliki peranan sebagai alat bantu memudahkan peternak menerima informasi pada saat kegiatan berlangsung. Selain menggunakan poster, Usama (21) juga melakukan pendataan dan pengawasan hewan qurban bebas PMK di masjid Nurul Falah RW 7 sebagai upaya memutus wabah PMK di Indonesia.
Hewan qurban yang terkena PMK ditandai dengan tanda klinis meliputi terdapat lepuh/lesi pada gusi, lidah, hidung, dan kuku, ternak tidak mampu berjalan (pincang), air liur berlebihan, hilang nafsu makan, dan bobot badan menurun.
Tips mengolah daging kurban saat wabah PMK meliputi daging tidak dicuci sebelum diolah, jika langsung diolah, rebus daging/jeroan dalam air mendidih selama 30 menit , jika tidak langsung diolah, simpan daging/jeroan pada suhu dingin minimal 24 jam dan simpan pada suhu beku (freezer), dan bekas kemasan daging/jeroan direndam dulu dengan disinfektan sebelum dibuang.
Kegiatan edukasi berjalan dengan lancar dan memperoleh respon positif dari peternak dan masyarakat. Harapan dari adanya edukasi ini peternak dan warga paham mengetahui penyakit PMK dan mampu mengenali hewan qurban yang tidak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Penulis : Mahasiswa KKN TIM II UNDIP TAHUN 2021/2022 Kelurahan Tambakaji
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Suzanna Ratih, M.M., M.A.
Lokasi : Kelurahan Tambakaji, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah