Mewujudkan Pemuda Jatingaleh Berdaya Finansial Bersama Mahasiswa KKN TIM II Undip 2021/2022
Foto Pelaksanaan Kegiatan Bersama Karang Taruna Jatingaleh, Sumber: Dokumentasi pribadi
Jatingaleh, Semarang (10/08/2022) Menabung berarti mengumpulkan uang secara rutin di dalam suatu tempat atau wadah untuk diambil di kemudian hari dalam jumlah yang lebih besar. Sejak kecil, kita sudah mendapatkan dorongan untuk membangun kebiasaan menabung. Selain memberikan keuntungan ekonomis, kebiasaan menabung ini diharapkan melatih kontrol diri dan manajemen keuangan sejak dini.
Hingga saat ini, bank masih menjadi primadona kepercayaan masyarakat untuk menyimpan uang. Bank dinilai mampu menghimpun uang masyarakat dengan aman dengan layanan yang menyenangkan. Bank juga terus berinovasi menyediakan fitur-fitur yang dibutuhkan masyarakat mengikuti perkembangan teknologi digital. Namun, apakah menabung di bank mampu membantu keuntungan ekonomis yang sebesar itu? Nyatanya, terkadang uang yang disimpan mengalami pengurangan akibat biaya administrasi yang lebih besar dibandingkan dengan bunga yang dijanjikan. Selain itu, dalam jangka waktu yang lebih panjang, nilai uang yang tersimpan akan termakan oleh inflasi yang selalu bertumbuh.
Menyasar pemuda di Kelurahan Jatingaleh, mahasiswa KKN Tim II Undip 2021/2022 memberikan alternatif menabung yang lebih mudah dan menguntungkan. Dengan membawa teori yang diperoleh dari ruang kelas, Hafiidha Haqqu sebagai salah satu bagian dari Tim II KKN Undip 2021/2022 dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis, menilai reksadana sebagai produk investasi yang sangat sesuai untuk dijadikan sebagai sarana menabung. Tanpa potongan biaya administrasi, produk reksadana malah akan menghasilkan return. “Return-nya memang tidak sebesar produk investasi lain. Tapi, untuk tujuan menabung dan menyimpan nilai uang, produk ini lebih menguntungkan daripada hanya mengendapkan uang di Bank,” ujarnya dalam penyampaian materinya.
Mengangkat pengalaman pribadinya, Hafiidha menceritakan kemudahan yang ia alami dalam menabung produk reksadana karena telah majunya perkembangan teknologi digital. Hafiidha berpendapat bahwa apabila dulu produk investasi terdengar asing dan eksklusif, saat ini produk-produk investasi tersebut sangat mudah dijangkau dengan berbagai pilihan platform yang tersedia. Hafiidha sendiri memilih menggunakan aplikasi Bibit sebagai sarananya menabung produk reksadana. Menurutnya, aplikasi ini mudah digunakan bahkan bagi pemula, memiliki banyak fitur yang sangat memudahkan proses pengambilan keputusan investasi, menyediakan artikel-artikel yang dapat memperkaya ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan keuangan pribadi, serta dapat digunakan dengan modal terkecil senilai Rp10.000,00 saja.
Karena merupakan produk investasi, tak lupa mahasiswa memberikan pemahaman lebih lanjut mengenai investasi, termasuk dengan prinsip dasar investasi, produk-produk investasi dan strategi pemilihannya, hingga pengenalan OJK sebagai lembaga yang memberikan legalitas pada perusahaan layanan keuangan. Dengan ilmu-ilmu ini, diharapkan kaum muda di Kelurahan Jatingaleh dapat menjadi melek finansial dan mampu naik level dalam mengelola keuangan pribadi masing-masing.
Kegiatan yang diadakan pada Kamis (28/07) ini diikuti oleh sejumlah 13 anggota Karang Taruna Jatimurni Kelurahan Jatingaleh dengan penuh antusiasme. Hernanda, Ketua Karang Taruna Jatimurni Kelurahan Jatingaleh, menilai penyampaian materi menarik dan mudah dipahami. Dengan dilaksanakan program kerja ini, diharapkan terjadinya peningkatan kesejahteraan ekonomi Kelurahan Jatingaleh yang dimulai dari tiap-tiap unit ekonomi terkecilnya, yaitu masyarakat itu sendiri.
Foto bersama setelah pelaksanaan kegiatan, Sumber: Dokumentasi Pribadi
Penulis: Hafiidha Haqqu – Manajemen 2019
DPL: Farid Agushybana, SKM, DEA, Ph.D
Lokasi: Kelurahan Jatingaleh, Kecamatan Candisari, Kota Semarang