Mahasiswa KKN Undip Melakukan Sosialisasi Cara Membedakan Ikan Berformalin dan Ikan Segar di Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang
Semarang (21/07/2022) – ikan merupakan salah satu bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat dikarenakan harganya yang lebih murah dibandingkan dengan daging serta pengolahannya yang mudah namun kondungan proteinnya tinggi. Keunggulan tersebut membuat banyak masyarakat lebih meminati ikan sebagai lauk yang dikonsumsi bersama keluarga dirumah. Namun, kondisi ikan yang cepat membusuk jika tidak disimpan di tempat yang benar seperti kulkas atau di ice box membuat banyak pedagang nakal yang menggunakan formalin untuk tetap menjaga kondisi ikan agar tetap bagus dan menarik perhatian pembeli. Kurangnya pengetahuan masyarakat ketika berbelanja ikan khususnya ibu-ibu dalam membedakan ikan segar yang baik untuk dikonsumsi dengan ikan yang mengandung formalin yang dapat membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.
Kebanyakan masyarakat menjadikan kualitas fisik sebagai modal utama agar ikan banyak diminati konsumen. Formalin sering menjadi bahan tambahan pangan yang biasa digunakan untuk membuat struktur ikan terlihat segar dan awet. Padahal formalin bukan termasuk pengawet makanan, tetapi banyak digunakan oleh industri kecil untuk mengawetkan produk makanan karena harganya yang murah sehingga dapat menekan biaya produksi, dapat membuat kenyal, utuh, tidak rusak, praktis dan efektif mengawetkan makanan.
Permasalahan ini membuat Sintha Leli Wisesha Br. Ambarita, salah satu mahasiswa KKN Undip Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan melaksanakan program dengan memberikan sosialisasi serta berbagi ilmu kepada masyarakat tentang bagaimana cara membedakan ikan yang berformalin dengan ikan segar yang baik untuk dikonsumsi.
Hal ini dilakukan dengan cara meberikan informasi kepada masyarakat mengenai apa itu formalin dan bagaimana bahayanya jika dikonsumsi secara terus-menerus. Memberitahukan kepada masyarakat bahwa formalin sangat berbahaya jika dihirup dan mengenai kulit apalagi tertelan. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang maka formalin dapat merusak hati, ginjal, limpa, pankreas, dan organ lainnya di dalam tubuh. Setelah itu, masyarakat diberitahukan ciri-ciri dari ikan berformalin dan ciri-ciri dari ikan segar yang aman di beli dan di konsumsi.
Program ini dilaksanakan ketika pertemuan FKK ibu-ibu di Kelurahan Kemijen, dimana kegiatannya disertai pembagian leaflet MEMBEDAKAN IKAN BERFORMALIN DAN IKAN SEGAR yang berisikan materi serta informasi yang dapat membantu masyarakat. Pelaksanaan program ini didampingi oleh Pokja III Kelurahan Kemijen pada hari Kamis, 21 Juli 2022 di Aula Kelurahan Kemijen, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Jawa Tengah. Target dari Program ini adalah ibu-ibu FKK Kelurahan Kemijen yang juga merupakan ibu rumah tangga.
Tujuan dari program ini adalah untuk memberitahukan kepada masyarakat bagaimana cara membedakan ikan berformalin yang tidak laying dikonsumsi dengan ikan segar yang layak dikonsumsi. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih ikan untuk dikonsumsi. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya jika mengkonsumsi formalin pada bahan pangan bagi kesehatan tubuh.
Penulis : Sintha Leli Wisesha Br. Ambarita, Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro.
DPL: Alfita Rakhmayani, S.E., M.Ak
#KKNtimIIperiode2022
#p2kknundip
#lppmundip
#undip