“DARURAT KEKERASAN GENDER” MAHASISWA KKN TIM II UNDIP LAKUKAN EDUKASI TENTANG KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN KEPADA IBU PKK DAN DAWIS KELURAHAN PLOSO

MONO-12

Kelurahan Ploso, Kudus (30/7/2022) Isu “Kekerasan Terhadap Perempuan” nampaknya telah menjadi istilah yang cukup populer belakangan ini. Meskipun sejumlah peraturan telah ditetapkan untuk menghapus kekerasan, akan tetapi kasus masih terus terjadi dan menghantui kaum perempuan. Kekerasan yang dilakukan kepada perempuan dapat dikatakan sebagai tindakan kriminal dan bukan lagi sebagai budaya yang dianggap tabu untuk dilaporkan. Beberapa kasus kekerasan yang terjadi disebabkan akibat dari akar budaya patriarki yang dikonstruksi sedemikian rupa sehingga membentuk nilai superioritas laki-laki dan melibatkan penindasan kepada perempuan. Disamping itu kondisi lingkungan sosial yang langsung menjustifikasi korban menciptakan relasi yang tidak seimbang dan berbuntut pada aksi kekerasan. Oleh karena itu kasus kekerasan terhadap perempuan di Indonesia tumbuh berkembang dan menjamur dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.

MONO-11

Menyikapi hal tersebut, mahasiswa KKN Tim II 2021/2022 Kecamatan Jati, Syafa Rahma Forbiyan Putri telah melakukan edukasi kepada Ibu-ibu PKK dan Dawis RT 004/005 Kelurahan Ploso mengenai kekerasan terhadap perempuan pada Rabu (27/7). Desa Ploso merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Jati yang masih senggang wawasannya mengenai kekerasan terhadap perempuan. Meskipun kasus kekerasan terhadap perempuan tidak masif, namun bukan berarti kekerasan tersebut tidak terjadi, dengan demikian perlu adanya edukasi yang bersifat komprehensif sehingga proses pendekatan dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat. Kegiatan edukasi oleh mahasiswa KKN ini dilaksanakan pada pertemuan rutin PKK RT 004/005 yang terletak pada salah satu rumah warga. Tujuan utama dari program ini adalah untuk membentuk kesadaran para Ibu PKK dan Dawis akan kekerasan terhadap perempuan yang dirinci dalam beberapa indikator, yaitu indikator jenis-jenis kekerasan, dan indikator yang mendasari terjadinya kekerasan. Program edukasi ini disesuaikan dengan SDG’s nomor 3 mengenai kesehatan yang baik dan kesejahteraan serta nomor 5 mengenai kesetaraan gender. Edukasi mengenai kekerasan terhadap perempuan dilakukan dengan memberikan informasi padat dan ringan serta leaflet sehingga program dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Penulis : Syafa Rahma Forbiyan Putri
Dosen Pembimbing Lapangan : Ibu Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz., M.Gizi.
Lokasi Program : Rumah warga Desa Ploso (Tim Kec. Jati)