Penting!! 3 Jenis Pola Asuh, Manakah yang Cocok dengan Karakteristik Anak? KKN Tim II Undip: Program Edukasi Pola Asuh kepada Para Orang Tua di Bambankerep, Ngaliyan, Semarang

Whats-App-Image-2022-08-10-at-11-00-06-PM

Bambankerep, Ngaliyan (28/07/2022) – Tumbuh kembang anak merupakan suatu hal yang selalu menjadi perhatian dari setiap orang tua. Dalam tumbuh kembang anak, terdapat beberapa faktor yang memengaruhi. Salah satunya adalah pola asuh. Setiap orang tua pasti memiliki pilihan sendiri dalam menentukan pola asuh seperti apa yang akan diterapkan kepada anak-anaknya. Tetapi akan muncul pertanyaan mengenai hal tersebut, masuk kedalam jenis manakah pola asuh tersebut? Apakah sudah cocok dengan karakteristik anak? Dan apakah ada dampak negatif dari ketidak cocokan pola asuh tersebut?

Berdasarkan urgensi tersebut, Intan Nabila Nurazizah dari Fakultas Psikologi yang tergabung ke dalam KKN Tim II Undip 2022 di Kelurahan Bambankerep berusaha menjawab keresahan tersebut dengan implementasi program kerja yaitu edukasi mengenai tiga jenis pola asuh serta karakteristiknya kepada orang tua khususnya wali murid Paud Tunas Mekar pada Hari Jumat, 28 Juli 2022. Edukasi ini tentunya sangat efektif dilakukan karena pada masa anak usia dini, orang tua masih bisa mengevaluasi pola asuhnya selama ini sehingga bila pemilihan pola asuh dirasa kurang cocok dengan kondisi anak maka dapat disesuaikan segera sebelum anak terbentuk oleh pola asuh yang kurang cocok. Para orang tua diajak untuk memahami 3 (tiga) jenis pola asuh yang paling umum dan sering diterapkan oleh kebanyakan orang tua di Indonesia mulai dari otoriter, demokratis, sampai permisif. Setiap pola asuh tersebut memiliki karakteristik, kelebihan dan juga kekurangannya masing-masing. Pola asuh mana yang paling efektif? Tentunya dikembalikan lagi kepada karakteristik anak, umur anak, dan kondisi anak. Tidak ada pola asuh yang benar atau salah, yang ada hanyalah pola asuh yang kurang sesuai dengan kondisi anak sehingga orang tua harus menyesuaikan pola asuhnya terhadap kondisi anak agar tumbuh kembang anak menjadi optimal.

Selama edukasi berjalan, para orang tua diajak untuk mengevaluasi pola asuh yang diterapkannya selama ini dan apakah sudah cocok dengan si kecil serta menuliskannya di selembar kertas dengan identitas yang dirahasiakan. Dari hasil pengumpulan beberapa sampel tersebut, kebanyakan orang tua menerapkan pola asuh demokratis. Beberapa orang tua juga menerapkan pola asuh campuran mulai dari otoriter demokratis hingga permisif demokratis. Mayoritas orang tua merasa pola asuh yang diterapkan selama ini masih kurang tepat untuk diterapkan kepada anak mereka.

Harapannya dengan adanya edukasi mengenai pola asuh dengan orang tua yang masih memiliki anak berusia dini, orang tua dapat mengevaluasi pola asuhnya selama ini dan menentukan dengan bijak pola asuh mana yang sekiranya cocok diterapkan kepada buah hatinya, orang tua dapat terus belajar ilmu-ilmu baru demi perkembangan anak yang optimal sehingga nantinya anak mampu menghadapi dunianya sendiri di masa depan dengan baik.

Penulis: Intan Nabila Nurazizah, Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro
Editor: Yanuar Yoga Prasetyawan, S.Hum., M.Hum.
Lokasi: Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang