Menuju Masyarakat yang Bertanggung Jawab Terhadap Produksi dan Konsumsi, “Zero Food Wastage” Blusukan ke Lamper Tengah
Lamper Tengah, Semarang (09/08/2022) – Sampah organik menjadi jenis sampah paling banyak dari total sampah yang terbuang. Besar komposisinya merupakan sampah makanan. Hal ini menjadi fokus bagi negara dunia untuk membuat masyarakatnya sadar akan masalah sampah makanan dan mencari solusi bersama.
Tanggung jawab atas produksi dan konsumsi menjadi kewajiban bagi semua manusia. Hal ini karena berkaitan dengan keberlangsungan bumi dan isinya. Pada Selasa 9 Agustus lalu, satu program kerja mahasiswa KKN Undip dilaksanakan atas masalah sampah makanan yang banyak dihasilkan oleh masyarakat. Program ini mengenalkan konsep “Zero Food Wastage” yang berarti Nol Pemborosan Makanan. Pemborosan makanan dihasilkan dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi. Kita dapat menemui banyak sampah makanan di perkebunan, tempat jual sayur dan buah, rumah makan/resto, dan rumah tangga.
Program Nol Pemborosan Makanan menargetkan para pelaku usaha tempat makan yang mana besar kemungkinan sebagai sumber dari sampah makanan. Masyarakat memberi respon baik atas kampanye Zero Food Wastage ini. Masyarakat Lamper Tengah pula setuju akan pentingnya menjaga lingkungan dari bahaya sampah makanan yang selama ini banyak kita sepelekan. Dengan bertanggung jawab atas makanan yang diproduksi dan/ataupun dikonsumsi sehari-hari, kita telah membantu mengurangi jumlah sampah yang terbuang di daratan setiap harinya.
Penulis: Hylda Noer Azzahra/Hubungan Internasional
DPL: Rosyida, S.P., M.Sc.