PKK Kelurahan Muktiharjo Lor Siap Cicipi Segudang Kebaikan Kombucha Telang Melalui “Penyuluhan Pengenalan Minuman Teh Fermentasi Kombucha yang Bermanfaat Bagi Kesehatan”

Kamis (28/07) ibu-ibu PKK di Kelurahan Muktiharjo Lor menerima penyuluhan terkait “Pengenalan dan Praktek Pembuatan Kombucha Telang sebagai Minuman Teh Fermentasi yang Bermanfaat untuk Kesehatan” dari mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro. Kegiatan penyuluhan dilaksanakan di Balai Kelurahan Muktiharjo Lor bertepatan dengan rapat pleno rutin PKK. Melalui kegiatan ini dikenalkan minuman teh fermentasi bernama “Kombucha” serta didemonstrasikan langkah-langkah pembuatannya. Kata “Kombucha” itu sendiri berasal dari Bahasa Jepang dimana kombu berarti rumput laut yang dikeringkan dan cha berarti teh. Seiring waktu pembuatan kombucha tidak hanya bisa dibuat dari bahan rumput laut yang dikeringkan tetapi bisa juga dibuat dari berbagai jenis teh seperti teh hijau, teh hitam, teh melati bahkan dari teh bunga telang. Kombucha merupakan minuman hasil fermentasi larutan teh dan gula oleh starter kultur kombucha yang disebut dengan SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast). SCOBY merupakan simbiosis kultur antara bakteri Acetobacter xylinum dan beberapa jenis khamir seperti Brettanomyces, Zygosaccharomyces, dan Saccharomyces. Minuman kombucha yang telah difermentasi selama 7 hingga 14 hari memiliki cita rasa manis dan asam serta mengandung sejumlah vitamin, mineral dan asam organik. Terdapat dua macam proses fermentasi yang terjadi dalam pembuatan kombucha, yaitu fermentasi alcohol dan fermentais asam asetat. Pada proses fermentasi alcohol, fermentasi terjadi secara anaerob yang berarti proses nya tidak melibatkan peran oksigen. Pertama, gula atau sukrosa dipecah menjadi glukosa dan fruktosa yang kemudian akan dihasilkan alcohol dan CO2 melalui peran dari khamir. Selanjutnya, proses fermentasi dilanjutkan dengan pengubahan alcohol menjadi asam asetat melalui proses oksidasi oleh bakteri Acetobacter xylinum. Asam asetat yang dihasilkan inilah yang akan memberikan cita rasa asam pada kombucha.

Jenis teh yang digunakan untuk demonstrasi pembuatan kombucha pada kegiatan penyuluhan ini adalah teh telang. Teh telang diketahui kaya akan antioksidan yang berasal dari pigmen antosianin sehingga memiliki kemampuan untuk menangkal radikal bebas yang mampu mengurangi resiko terkena kanker. Kandungan antioksidan yang tinggi juga dapat mencegah terjadinya resistensi insulin yang memicu diabetes. Konsumsi seduhan bunga telang secara rutin mampu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Secara umum, bunga telang memiliki banyak kandungan bahan aktif yang memiliki potensi faramakologi. Potensi farmakologi tersebut diantaranya adalah sebagai antioksidan, antibakteri, anti inflamasi dan analgesic, anti parasit, anti diabetes, antihistamin dan immunomodulator. Cara pembuatan kombucha telang adalah pertama, panaskan air di dalam panci dan masukkan gula serta bunga telang kering. Panaskan hingga air berubah warna menjadi biru gelap atau ungu. Matikan kompor setelah air telang mendidih dan dinginkan air seduhan telang hingga mencapai suhu ruangan. Selanjutnya, air seduhan telang yang telah dingin disaring dan dimasukkan ke dalam toples kaca steril dan starter SCOBY dimasukkan. Toples kaca kemudian ditutup dengan menggunakan kain berpori dan disimpan di tempat teduh, tidak lembab dan tidak terkena sinar matahari langsung. Kombucha siap diminum setelah masa fermentasi minimal 5 hingga 7 hari dan maksimal 14 hari. Kombucha merupakan minuman yang baik untuk sistem pencernaan karena kaya akan probiotik yang dapat menyeimbangkan bakteri baik di usus dan dapat meredakan beberapa masalah pencernaan seperti sembelit dan radang usus. Selain itu, kombucha juga dapat menurunkan tekanan darah, menyembuhkan artritis, meningkatkan sistem imun, menawarkan racun dan membunuh sel kanker. Dengan membuat kombucha menggunakan teh telang maka manfaat kesehatan yang akan diporel juga akan menjadi dua kali lipat sebab senyawa aktif pada teh telang meskipun telah melalui proses fermentasi tidak akan mengalami perubahan.
Penulis : Khansa Aisyah Mutia Syani
Dosen Pembimbing : Dr. Dra. Wilis Ari Setyati, M.Si.
Lokasi : Kel. Muktiharjo Lor, Kec. Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *