Sosialisasi Pengurangan Jumlah Sampah Rumah Tangga Dengan Bertumpu Pada Budaya Jepang “GOMI TOBAN”
Kurangnya edukasi pengelolaan sampah di Desa Sampiran, membuat Tim II KKN UNDIP berinisiatif untuk melaksanakan program kerja sosialisasi sampah kepada masyarakat sekitar.
Program ini adalah tentang bagaimana cara mengelola dan melakukan pengurangan jumlah sampah rumah tangga atas dasar budaya Jepang yaitu Gomi Toban. Gomi Toban yang berarti Gomi adalah “sampah” dan Toban adalah “Piket”. Kegiatan tersebut merupakan seni memilah sampah yang biasa dilakukan masyarakat Jepang sebelum diambil atau diserahkan ke petugas kebersihan.
Tujuan diadakannya sosialisasi ini karena masih banyak masyarakat yang kesadarannya sangat kurang terhadap betapa pentingnya dalam mengurangi dan memilah sampah rumah tangga. Hal tersebut terlihat dari adanya penumpukkan sampah di TPS-TPS tanpa dipilah. Dampak buruk dari adanya penumpukkan sampah ini pasti berbahaya terhadap kesehatan bumi seperti global warming, banjir, dan lain sebagainya.
Dengan adanya program kerja monodisiplin oleh Tim II KKN Universitas Diponegoro ini, semoga masyarakat dapat lebih mengetahui pentingnya budaya Gomi Toban dalam kelangsungan hidup manusia kedepannya. Dengan sosialisasi secara langsung dan memberikan poster yang berisi tentang cara memilah sampah berdasarkan budaya Gomi Toban dapat membantu warga di Desa Sampiran untuk lebih disiplin.
Oleh : Mellania Yustica
Dosen Pembimbing Lapangan : Drs. Dul Muid, M.Si., Akt.