Masyarakat Lebih Damai tanpa Hoax : Perdamaian Melalui Gerakan Cerdas Kelola Informasi Sebagai Implementasi SDGs Ke-16

Kuningan, Kec.Semarang Utara, Kota Semarang (12/08/2022) – –
Dari ke 17 poin SDGs yang ada, poin nomor 16 menekankan mengenai pentingnya perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh. Adapun poin tersebut memiliki tujuan yaitu untuk menguatkan masyarakat yang inklusif dan damai demi tercapainya pembangunan berkelanjutan, menyediakan akses keadilan untuk semua dan membnagun kelembagaan yang efektif, akuntabel dan inklusif pada semua tingkatan.
Berdasarkan tujuan tersebut, untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, perdamaian merupakan salah satu aspek yang penting dalam hal tersebut. Apalagi jika kita melihat di era digital saat ini, informasi yang menyebar dengan cepat dan luas tidak jarang menyebabkan terjadinya kekeliruan yang melahirkan “hoax”. Menyadari bahwa hal tersebut merupakan sebuah masalah yang cukup krusial, Rafta Windy Sinaga salah satu peserta dari KKN Undip periode 2021/2022 mengangkat sebuah program edukasi gerakan cerdas kelola informasi dengan target masyarakat kelurahan Kuningan, Kec.Semarang utara, kota Semarang.

Lampiran 1 : Dokumentasi sosialisasi penjelasan program

reportase-ibu-ibu

https://ibb.co/tM2ZkvV
https://ibb.co/jyF7fSN
Hoax merupakan berita bohong yang direkayasa oleh oknum tertentu untuk menutupi informasi sebenarnya ataupun merubahnya menjadi sesuai dengan kemauan si pembuat hoax. Dilansir dari situs resmi kominfo, terdapat sebanyak 800.000 lebih situs penyebar hoax di Indonesia. Adanya hoax ini tentunya dapat mengusik perdamaian dan hal tersebut perlu untuk diatasi.
Fenomena pesan berantai dari WAG dan konten-konten yang mana hal tersebut kebanyakan berbau SARA, isu politik dan kesehatan yang beredar di media sosial lainnya marak terjadi yang mana hal tersebut dapat berpengaruh pada opini publik dan menyebabkan timbulnya ujaran kebencian satu terhadap yang lainnya.
Mengingat pada masa digital sekarang ini semua kalangan dapat memperoleh informasi dan menyebarkannya dengan mudah, sehingga kemudahan teknologi ini harus fimanfaatkan sebaik mungikin guna menciptakan perdamaian, bukan malah merusak perdamaian itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut, perlu kiranya untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mengelola informasi yang marak tersebar saat ini, terutama mengenai berita hoax.
Adapun program edukasi ini dilakukan dengan menjelaskan terlebih dahulu apa itu SDGs, dengan harapan masyarakat mengerti arah dari penjelasan. Setelah itu dilanjutkan penjelasan mengenai seberapa buruknya pengaruh dari berita hoax itu dapat menimbulkan ujaran kebencian antara satu dengan yang lainnya. Kemudian dilanjutkan dengan memaparkan bebrapa contoh berita hoax yang sangat berpotensi menyebabkan perpecahan tadi.
Dari beberapa contoh berita hoax tersebut kemudian ditarik kesimpulan beberapa ciri-ciri hoax yang perlu untukn dikenali masyarakat agara tidak mudah terpengaruh. Selanjutnya dijelaskan kiat-kiat bagimana mengelola informasi yang didapatkan, terutama mengenai berita hoax.

Lampiran 2 : Poster Perdamaian melalui gerakan cerdas kelola informasi

poster-jelek

Dengan menyebarkan poster, mahasiswa juga menjelaskan langkah-langkah yang ada dalam poster agar isi dari poster dapat dipahami lebih mudah. Selain dibagikan kepada warga sekitar, poster juga ditempelkan di beberapa lokasi penting dan tempat masyarakat sering berkumpul agar semakin banyak khalayal luas yang mengetahuinya.