Mengurangi Pembakaran Sampah, Mahasiswa KKN Undip Memberikan Edukasi Metode Lain Pengurangan Sampah Rumah Tangga
Tangerang (14/08/2022) – Pembakaran sampah secara terbuka merupakan salah satu alternatif pengelolaan sampah yang banyak dipilih oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, termasuk wilayah Kelurahan Medang, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Di satu sisi, pembakaran sampah merupakan metode pengelolaan sampah yang mudah dan murah untuk menghilangkan sampah. Di sisi lain, pembakaran sampah memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Salah satu dampak negatif pembakaran sampah adalah munculnya emisi gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.
Di satu sisi, pembakaran sampah merupakan cara yang efektif untuk menghilangkan timbulan sampah dan bakteri patogen. Selain karena murah, mudah, dan tersedianya lahan untuk membakar sampah, metode pembakaran sampah dipilih oleh masyarakat karena layanan pengangkutan sampah dari pemerintah memiliki tarif tertentu sehingga pengelolaan sampah dilakukan sendiri oleh masyarakat.
Namun di sisi lain, pembakaran sampah menyebabkan terjadinya emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan dan kesehatan. Senyawa-senyawa berbahaya yang dihasilkan dari pembakaran terbuka antara lain CO, CO2, CH4, NOx, SO2, senyawa volatile organic compound (VOC), Particulate Matter2.5 (PM2.5), PM10. Gas CH4, CO2 dan N2O dikategorikan sebagai gas-gas rumah kaca yang menyebabkan terjadinya pemanasan global. Material-material lainnya memberikan dampak buruk bagi kesehatan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pemahaman masyarakat terhadap konsep 3R, yaitu reuse (memakai kembali barang bekas yang masih bisa dipakai), reduce (berusaha mengurangi sampah) dan recycle (mendaur ulang sampah agar dapat dimanfaatkan) juga masih rendah. Akibatnya produksi sampah yang dihasilkan oleh masyarakat semakin melimpah dan menumpuk di mana-mana. TPA-TPA liar bermunculan dan menjamur dimana-mana. Untuk itu peran serta masyarakat sangat penting untuk mengelola sampah yang dimulai dari rumah tangga sehingga nantinya sampah yang di buang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah berkurang cukup banyak dan tidak menimbulkan tmbunan yang menggunung di lokasi TPA tersebut. Maka dari itu, mahasiswa KKN UNDIP melakukan edukasi mengenai metode-metode lain pengurangan sampah rumah tangga dalam rangka mengurangi penggunaan metode pembakaran sampah untuk menjaga lingkungan.
Untuk mengatasi sampah rumah tangga, dapat dimulai dengan mengklasifikasikan sampah berdasarkan jenisnya, yaitu organik dan anorganik. Sampah organik seperti batang tanaman, daun, atau kulit buah yang keras dapat digunakan kembali untuk dijadikan bahan pupuk kompos menggunakan komposter. Sampah-sampah organik dapat dikumpulkan ke dalam wadah komposter dengan bantuan cairan yang mengandung bakteri yang mampu mengurai sampah organik menjadi kompos yang dapat digunakan untuk pakan ternak maupun untuk penyubur tanaman.
Sedangkan untuk sampah non organik seperti sampah plastik, kardus, kertas bekas, dan lain-lain dapat diterapkan metode bank sampah sebagai strategi dalam penerapan konsep 3R (reduce, reuse, recycle) pada pengolahan sampah di tingkat masyarakat. Selain itu, limbah non organik dapat dimanfaatkan untuk dijadikan bahan kerajinan tangan. Dengan demikian, tidak semua sampah akan terbuang dan menjadi polusi bagi lingkungan sekitar. Sebagian sampah dapat menjadi barang yang bernilai ekonomis dan menjadi ide bisnis bagi warga yang tentunya bermanfaat untuk meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat Kelurahan Medang.