Patahkan Mitos yang Beredar, Mahasiswa Undip Edukasikan Pentingnya Imunisasi Wajib Bagi Bayi dan Balita Sebagai Upaya Pencegahan Penyakit Serta Penambah Kekebalan Imun di Kelurahan Sarirejo

Whats-App-Image-2022-07-29-at-10-23-25

Semarang (29/7) – Mahasiswa Tim II KKN Undip 2021/2022 yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Kelurahan Sarirejo memberi edukasi lewat penyuluhan kepada warga agar mau membawa bayi dan anak balitanya untuk diajak program imunisasi. Kegiatan yang termasuk ke dalam program kerja multidisiplin tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 Juli 2022 di Balai Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan. Imunisasi merupakan tindakan memberikan antigen atau bakteri dari patogen yang sengaja dilakukan untuk menstimulasi sistem imun dan menimbulkan kekebalan, sehingga hanya mengalami gejala ringan apabila terpapar dengan penyakit tersebut.

Imunisasi terbagi menjadi dua jenis yakni imunisasi wajib dan imunisasi anjuran. Di sini yang dibahas oleh teman-teman KKN Sarirejo ialah pentingnya melakukan imunisasi wajib yang terdiri sebagai berikut:

1. BCG
2. POLIO
3. HEPATITIS B
4. DTP
5. CAMPAK

Selain mengajak warga untuk imunisasi, Tim KKN Sarirejo juga menjelaskan bahwa imunisasi ini sifatnya dibolehkan bagi umat Islam. Teman-teman berupaya menerangkan bahwa mitos soal haramnya vaksin dalam imunisasi itu tidak dibenarkan. Hal ini dikarenakan terdapat hadits yang menyebutkan:
“Dari abu Hurairah ra. Berkata: Rasulullah bersabda : “orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disenangi oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Pada masing-masing terdapat kebaikan. Berupayalah untuk mewujudkan hal yang bermanfaat. Mintalah tolong kepada Allah dan jangan menjadi lemah.”(H.R. Muslim)

Adapun bila terjadi gejala setelah imunisasi, hal tersebut dinamakan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Perlu diketahui, bahwa KIPI pada umumnya hanya berupa gejala ringan dan tidak berbahaya. Gejala yang timbul bersifat wajar, seperti kemerahan di sekitar bekas suntikan,sedikit bengkak,agak nyeri dan demam yang hanya terjadi 1-3 hari saja.

Apabila anak mengamali KIPI pasca imunisasi, maka segeralah kompres air hangat jika mengalami bengkak ataupun pemberiaan obat turun panas apabila terjadi gejala demam.

Penulis: Tim II KKN Universitas Diponegoro 2021/2022 Kelurahan Sarirejo
DPL: dr. Farmaditya Eka Putra, M.Si., Ph.D