MAHASISWA TIM II KKN UNDIP LAKUKAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI EDUKASI DI POSYANDU KELURAHAN BULU LOR
Semarang (23/7) – Stunting menjadi isu hangat yang diperhatikan pemerintah Indonesia akhir-akhir ini. Menurut WHO, Indonesia dianggap memiliki angka stunting yang tinggi dengan angka stunting mencapai 27,67% di tahun 2019. Berdasarkan data yang tercatat di Kota Semarang, sepanjang tahun 2021 terdapat 1.367 balita yang mengalami stunting.
Stunting atau gagal tumbuh merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang dialami oleh anak anak sehingga pertumbuhannya terganggu. Stunting ditandai dengan kondisi ketika balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan umur seusianya. Menurut Kementrian Kesehatan (Kemenkes), definisi stunting adalah balita dengan nilai Z-Score kurang dari -2SD (standar deviasi).
Kelurahan Bulu Lor sendiri termasuk kedalam salah satu wilayah yang berada di Kota Semarang dan memiliki jumlah balita mencapai 1.110 jiwa. Tingginya jumlah balita dapat menyebabkan kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat khususnya dibidang kesehatan anak. Hal ini dibuktikan dengan terdapat empat kasus stunting yang menyerang balita di Kelurahan Bulu Lor. KKN TIM II UNDIP berinisiatif untuk membantu menurunkan angka stunting dengan memberikan edukasi pencegahan serta pengukuran status gizi di Kelurahan Bulu Lor.
Program ini berkerja sama dengan kader posyandu RW 2 Kelurahan Bulu Lor untuk mengatasi kejadian stunting. Mahasiswa KKN membantu pengukuran nilai gizi dengan memeriksa tinggi badan, berat badan, lingkar kepala dan lingkar lengan balita. Dari pemeriksaan kemudian di plotkan kedalam Kurva WHO sehingga diketahui status gizi dari balita tersebut.
Selanjutnya mahasiswa KKN memberikan edukasi langsung terkait pencegahan stunting serta pembagian hardcopy berupa poster agar dapat disimpan dan dibaca oleh warga kapanpun mereka mau. Poster tersebut dapat menjadi pedoman bagi masyarakat untuk mengetahui tanda-tanda stunting dan bagaimana cara mengatasinya. Mahasiswa KKN juga melakukan pembagian makanan tambahan dengan gizi tinggi sebagai asupan tambahan bagi para balita. Kegiatan ini tentunya memberikan respon positif dan hasil yang baik oleh masyarakat terutama orang tua dengan anak stunting.
Penulis : Muhammad Rashif Ardhan
Dosen Pembimbing : Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E.
Lokasi : Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang