USAHA BESEK IKAN MENJADI KOMODITAS UTAMA MASYARAKAT DESA GLAWAN DI KABUPATEN SEMARANG
Glawan, Senin (8/8) – Keranjang ikan yang terbuat dari anyaman bambu telah banyak dipasaran. Keranjang ikan yang terbuat dari bambu disebut dengan besek ikan. Kecamatan Pabelan banyak menghasilkan besek ikan yaitu Desa Glawan. Di Desa Glawan masyarakat mendapatkan bambu dari kebun sendiri ataupun membeli dari pedagang. Untuk bambu yang berasal dari pedagang dibandrol dengan harga Rp 15.000 dan mampu menghasilkan hingga 300-400 buah besek ikan pindang.
Tim KKN mendapatkan kesemoatan untuk belajar membuat besek ikan. Ibu Jumi, merupakan salah satu warga Desa Glawan yang memiliki usaha membuat besek ikan. Pada kesempatan kali ini, mahasiswa diajarkan cara membuat besek ikan mulai dari tahap awal hingga akhir. Menurut Ibu Jumi, bambu yang digunakan untuk membuat besek ikan yaitu biasanya membeli dari orang-orang yang memiliki pohon bambu. Bambu yang dipilih dan biasa digunakan dalam pembuatan besek adalah jenis bambu apus karena tidak mudah pecah saat dibilah. Setiap batang bambu dapat menghasilkan sekitar 14 ikat yang satu ikatnya berisi 100 biji besek.
Harga yang dijual oleh Bu Jumi yaitu 125 perak per 1 biji besek. Besek dijual per ikat. Biasanya pengepul mengambil besek ditempat Bu Jumi seminggu sekali. Harga ini menurut Bu Jumi sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ketika mencoba membuat besek ikan, ternyata ada teknik khusus yang harus dikuasai sehingga hasil dari besek ikan menjadi lebih baik dan lebih pas. Dalam proses pembuatannya, diperlukan alat-alat khusus yang digunakan untuk memotong dan menganyam bambu. Usaha besek ikan sudah menjadi salah satu komoditas di Desa Glawan yang hampir dikerjakan oleh seluruh warga.
(Firda Tasya Kamila, Tim II KKN Undip)
DPL: Ir. Daud Samsudewa, S.Pt., M.Si., Ph.D., IPM
Lokasi: Desa Glawan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah