Cegah Stunting Itu Penting! Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Masyarakat Kaligawe Lakukan Pencegahan Stunting Melalui GEMAST
Kaligawe, Semarang (23/07/2022). Meskipun angka prevalensi stunting mengalami penurunan 6,4 persen dari angka 30 persen pada 2018. Indonesia masih memiliki angka prevalensi stunting cukup tinggi, yaitu 24,4 persen dan masih di atas angka standar yang ditoleransi WHO, yaitu di bawah 20 persen. Sehingga hal ini mendapat perhatian khusus oleh pemerintah agar angka stunting di Indonesia semakin menurun.
Gambar 1. Pelaksanaan Program Gerakan Masyarakat Sadar Stunting
Sejalan dengan program pemerintah dalam menekan angka stunting, Universitas Diponegoro melalui KKN Tim II UNDIP 2021/2022 mengangkat tema “Pencegahan Stunting” sebagai bentuk pengabdian perguruan tinggi kepada masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, Mahasiswa KKN Tim II UNDIP 2021/2022 yang ditempatkan di Kelurahan Kaligawe mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting melalui program multidisiplin “GEMAST: Gerakan Masyarakat Sadar Stunting”. Program Gerakan Masyarakat Sadar Stunting (GEMAST) bertujuan untuk mengedukasi dan memberikan informasi kepada masyarakat khususnya ibu yang memiliki balita tentang pentingnya menjaga gizi pada anak terutama pada masa awal kehidupan agar tidak terjadi masalah yang berkaitan dengan kekurangan gizi sebagai penyebab kondisi gagal tumbuh pada anak balita (stunting).
Dalam Kelas Ibu dan Balita yang diadakan pada hari Sabtu 23 Juli 2022 di Posyandu RW 05, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Mahasiswa UNDIP bersama Kader FKK berkolaborasi dengan Puskesmas Gayamsari merealisasikan program Gerakan Masyarakat Sadar Stunting melalui sosialisasi dan dialog interaktif mengenai pentingnya pencegahan stunting. Kolaborasi dengan Puskesmas Gayamsari sebagai narasumber dimaksudkan agar informasi yang disampaikan kepada peserta tepat dan akurat. Kegiatan ini dihadiri perwakilan kader FKK, dan perwakilan ibu beserta balita di wilayah RW 05.
Gambar 2. Kegiatan Sosialisasi Oleh Ibu Nisrina
Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan tumbuh kembang anak berupa pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan. Kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai pengertian stunting, dampak-dampak stunting, cara pencegahannya, penyebab stunting, perbaikan gizi, peran posyandu dan kader, cara mempertahankan produksi asi saat mpasi, strategi dari puskesmas dalam mencegah stunting, dan lain sebagainya. Untuk memudahkan peserta dalam memahami materi yang diberikan, mahasiswa juga membagikan leaflet dan memasang stand banner mengenai informasi yang disampaikan narasumber. Selain itu, untuk menarik minat anak balita yang hadir, terdapat makanan pendamping berupa pudding, susu, dan biscuit anak yang dibagikan sebelum sosialisasi. Mahasiswa juga membagikan tumbler minum kepada setiap anak balita yang hadir dengan harapan dapat meningkatkan ketertarikan anak untuk mencukupi kebutuhan gizi melalui minuman sehat setiap harinya. Kegiatan diakhiri dengan sesi dialog interaktif antara peserta dan narasumber. Banyak pertanyaan menarik yang diajukan pada sesi tanya jawab, bahkan selepas acara usai beberapa peserta masih berkonsultasi dengan narasumber untuk bertanya lebih lanjut. Hal ini menandakan antusiasme peserta pada pelaksanaan program Gerakan Masyarakat Sadar Stunting (GEMAST) cukup tinggi.
Gambar 3. Tumbler, Leaflet, Air Mineral Sebagai Output
Dengan adanya program ini, diharapkan peserta yang hadir dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta mengedukasi masyarakat Kaligawe lainnya tentang pentingnya kesadaran stunting pada anak sedini mungkin. Disamping itu, juga diharapkan dapat menjadi pelopor masyarakat dalam membiasakan pola hidup sehat setiap harinya dan memberi asupan gizi yang baik bagi anaknya. Sehingga tidak ada lagi anak balita di Kelurahan Kaligawe yang terindikasi stunting.
Penulis : Firman Ardhiansyah Kusuma | Teknik Listik Industri | Sekolah Vokasi
Dosen KKN : Ilham Ainuddin, S.AB., M.Si.