Pentingnya Keterampilan Ibu Mengelola Emosi dalam Mendidik Anak
Ibu mengandung janin selama 9 bulan lamanya, tak heran jika ibu dianggap sebagai manusia pertama dan yang paling dekat dengan anaknya. Sebagai seorang ibu, mendidik anak merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Bagaimana cara seorang ibu mendidik anaknya tak dapat dipukul sama rata untuk semua ibu. Masing-masing memiliki cara mengungkapkan perasaan serta mendidik sang buah hati.
Ibu tentu tak ingin jika buah hatinya tumbuh menjadi sosok yang berkepribadian buruk. Hal tersebut dapat terjadi karena mental anak yang tertekan serta stress yang dialaminya. Tak usah jauh-jauh, ibu yang sulit mengontrol emosi bisa menjadi pemicu anak terpengaruh mentalnya dan membuat anak menjadi lepas kendali.
Dampak lain dari ibu yang sulit mengendalikan emosi adalah tindakan kekerasan, ucapan kasar, dan banyak hal lainnya yang menyakiti hati anaknya dan membuat mental sang anak tergoncang.
Mahasiswa Fakultas Psikologi Peserta KKN Tim II Undip yaitu Tisia Hamidah Y, Theresia Conia, Thifal Ufairoh, dan Tsalsabila A secara khusus memberikan edukasi pada ibu-ibu PKK RW 5 Lamper Lor dengan menyampaikan program-program untuk meningkatkan keterampilan mengelola emosi mereka. Dengan memiliki keterampilan mengelola emosi, maka akan memberikan dampak positif bagi ibu maupun anak yang dapat mempererat hubungan dan kondisi psikologis keduanya.
Diselenggarakan pada 17 Juli 2022, acara terdiri dari pemaparan materi tentang konsep dan fungsi keluarga, emosi dasar, jenis stres, stres pengasuhan, dan regulasi emosi. Selain membagikan materi, kami juga membagikan buklet berjudul “Ruang Emosi”, yang menjelaskan secara singkat emosi dasar dan jenis-jenis stres, 4-7-8 breath relaxation exercise (mengelola emosi melalui teknik pernapasan), know your emotion (menuangkan emosi yang dirasakan), dan gratitude reflection (latihan merefleksikan rasa syukur untuk mengetahui benar tidaknya tindakan yang telah dilakukan).
Melalui program ini, para ibu dapat menjadi lebih sadar akan sumber stres yang mereka rasakan, memahami emosi yang mendasarinya. Ibu juga menjadi lebih sadar akan situasi stres dalam pekerjaan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pola pengasuhan dan kemampuan mengatur emosi.