Cegah Stunting, Mahasiswa KKN TIM II Undip Lakukan Hal Berikut

stunting

Kelurahan Bulustalan, Kecamatan Semarang Selatan – Sebagian masyarakat mungkin belum memahami istilah yang disebut stunting. Stunting merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi bayi sebelum lahir dan awal setelah lahir, terkait dengan ukuran ibu, gizi selama ibu hamil, dan pertumbuhan janin. Hal ini mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya. Sering dikatakan bahwa tubuh kecil seorang anak adalah warisan dari orang tuanya (keturunan) dan banyak orang menerimanya begitu saja tanpa melakukan apa-apa. Salah satu fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting supaya anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Berdasarkan hasil survey di Kelurahan Bulustalan diperoleh hasil bahwa jumlah balita yang mengalami stunting terdapat 9 balita, sehingga perlu dilakukan sosialisasi pencegahan stunting di posyandu Kelurahan Bulustalan agar jumlah balita yang mengalami stunting tidak bertambah. Mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro 2021/2022 mengadakan kegiatan sosialisasi pencegahan stunting di Posyandu setiap RW di Kelurahan Bulustalan dengan membagikan pamflet berisi informasi stunting dan pemberian makan MPASI untuk balita yang berstatus stunting dan balita lain yang sedang terjadwal mengunjungi posyandu di Kelurahan Bulustalan.
Dengan diadakannya sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada para orang tua, khususnya kaum ibu terkait upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah stunting dan adanya komitmen bersama dari berbagai pihak yang berkepentingan dalam upaya-upaya pencegahan stunting.

Penulis: Koleta Rumara Pramesi, S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
DPL: Muhammad Arief Zuliyan, S.IP., LL.M
Lokasi: Kelurahan Bulustalan, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang