Yakin Sudah Merawat Anak dengan Benar? Cari Tahu Disini!
Kaligawe, Semarang (07/2022) – Pertumbuhan dan perkembangan anak balita sangat penting untuk dipantau, karena pada dua tahun pertama pasca kelahiran adalah masa pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak yang optimal. Pada periode tersebut gangguan pada tumbuh kembang anak mungkin untuk terjadi. Salah satu hambatan atau gangguan perkembangan yang sering dijumpai adalah keterlambatan bicara.
Keterlambatan bicara atau speech delay merupakan istilah umum merujuk pada proses keterlambatan bicara dan berbahasa yang tidak sesuai dengan usia perkembangan anak. Mengingat periode balita merupakan periode emas di masa tumbuh kembang anak, deteksi dini gangguan bahasa dan bicara akan membantu orang tua untuk menggambarkan apakah anaknya mengalami keterlambatan berbicara atau ada gangguan lain. Namun demikian, banyak orang tua tidak memiliki pengetahuan yang cukup mengenai gangguan bahasa dan bicara ini. Beberapa orang tua menganggap speech delay sebagai kondisi normal yang biasa dialami dalam proses tumbuh kembang anak. Padahal terlambat bicara jika dibiarkan dan tidak ditangani dengan rujukan ahli bisa menjadi satu gangguan serius pada anak.
Di Kelurahan Kaligawe, kasus keterlambatan bicara pada balita ternyata cukup banyak terjadi. Berdasarkan kondisi tersebut, mahasiswa KKN TIM II Undip di Kelurahan Kaligawe, Novia Dewi, berusaha menghadirkan program Dedikasi (Deteksi Dini Perkembangan Bahasa Balita) untuk menumbuhkan kesadaran mengenai pentingnya deteksi dini bagi balita. Program ini dilakukan dengan mengadakan sosialisasi dan membagikan buku panduan mengenai perkembangan bahasa pada anak kepada kader posyandu.
Adanya program ini membantu kader posyandu untuk dapat mengetahui faktor dari permasalahan keterlambatan bicara anak sehingga dapat meminimalisir anak dapat tumbuh dan berkembang secara wajar sesuai dengan umur anak, serta dapat mengetahui cara menanggapi permasalahan keterlambatan bicara pada anak. Sehingga dapat digunakan sebagai pedoman bagi kader posyandu untuk memantau deteksi perkembangan Bahasa anak pada saat kegiatan posyandu. Diharapkan nantinya akan memudahkan orang tua dan kader posyandu ketika perkembangan anak tidak sesuai atau terlambat untuk kemudian dirujuk kepada profesional, dalam hal ini bisa psikolog atau dokter anak.
Selain program Dedikasi yang bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran kader posyandu untuk tidak hanya memperhatikan perkembangan fisioligis anak namun juga memperhatikan perkembangan psikologisnya, Novia Dewi sebagai mahasiswa Psikologi Undip juga membuat sosialisasi mengenai perkembangan emosi anak. Program ini dijalankan karena selama ini fokus orang tua lebih banyak mempersiapkan anak-anak pada sisi intelektual dan pertumbuhan fisik mereka. Seperti bagaimana kesiapan mengikuti jenjang sekolah, atau mengamat, tinggi badan, berat badan, atau kesehatan panca inderanya. Perkembangan emosi anak sering kali terabaikan.
Program dilakukan melalui sosialisasi dan pemberian booklet mengenai peran orang tua dalam membentuk perkembangan emosi anak. Sehingga diharapkan dapat menambah wawasan bagi orang tua mengenai perkembangan anak dalam sisi psikologis. Orang tua juga diharapkan mampu mengambil tindakan apabila timbul masalah dari perkembangan emosi anak.
DPL: Ilham Ainuddin, S.AB, M.Si
Lokasi: Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang
Nama Mahasiswa: Novia Dewi
Fakultas: Psikologi/ S1 Psikologi