BOTOL PLASTIK BISA BUAT APA? Mahasiswa KKN UNDIP di Kelurahan Dadapsari Membuat Sistem Tanam Semi Hidroponik dari Botol Bekas
Kelurahan Dadapsari, Semarang (26/07/2022). Sampah anorganik menjadi salah satu momok bagi keberlangsungan bumi ke depannya. Sampah anorganik umumnya memerlukan belasan hingga puluhan tahun agar bisa terurai. Namun sebagian dari kita tidak terlepas dari sampah anorganik tidak terkecuali botol plastik. Kebiasaan enggan membawa tumbrl minum membuat sampah botol plastik kerap kali dijumpai termasuk di Kelurahan Dadapsari.
Sistem penanaman semi hidroponik merupakan teknik menanam tanaman yang masih memerlukan air namun tidak sebanyak intesitas pada penanaman hidroponik. Sistem tanam semi hidroponik sistem wick memadukan media tanah dan air dan digunakan secara berimbang dan efisien. Hal ini dapat menjadi alternatif media tanam dengan pemanfaatan barang bekas seperti botol dan kaleng bekas sehingga dapat mengurangi limbah dan sampah anorganik yang lebih sulit terurai oleh dekomposer secara alami. Sistem ini cocok digunakan di pekarangan rumah yang tidak terlalu luas namun masih tetap mampu menjadi media tanam yang baik.
Sosialisasi mengenai pembuatan sistem tanam semi hidroponik ini berlangsung di RT 01 RW 05 Kelurahan Dadapsari Kecamatan Semarang Utara Kota Semarang. Mahasiswa KKN UNDIP juga di dampingi Pak Gatot selaku Ketua RT 01 RW 05 sekaligus Kepala Bank Sampah Sumber Urip, Kelurahan Dadapsari. Diikuti oleh 25 orang Ibu serta remaja putri yang cukup antusias.
Diakhir acara terdapat penyerahan bibit tanaman oleh mahasiswa KKN UNDIP yang diharapkan mampu di budidayakan secara semi hidroponik oleh warga RT 01 RW 05 Kelurahan Dadapsari kepada peserta paling aktif.
Penulis: Meta Dorinda
DPL: Dr. Harjum Muharam, S.E., M.E.