PETA DAERAH RAWAN BANJIR OLEH TIM II KKN UNDIP DALAM RANGKA MITIGASI BANJIR PRA-BENCANA DI KELURAHAN KALIGAWE, KECAMATAN GAYAMSARI, KOTA SEMARANG
SEMARANG, (13/08/2022) – Wilayah pesisir Semarang memiliki topografi yang landai dengan kemiringan 0 – 2% dengan sebagian besar wilayahnya hampir sama tingginya dengan permukaan laut bahkan di beberapa tempat berada di bawahnya (BAPPEDA, 2000). Kelurahan Kaligawe memiliki topografi dan kelerengan yang landai, bila curah hujan sedang tinggi, wilayah Kaligawe rawan akan genangan air hujan ditambah dengan elevasi di sekitar jalan tol lebih rendah dari elevasi muka air laut pasang dan wilayah Kaligawe mengalami land subsidence atau penurunan permukaan tanah. Penurunan permukaan tanah merupakan fenomena alami karena adanya pemampatan tanah yang masih lunak (Marfai, 2007). Hal-hal tersebut membuat wilayah Kelurahan Kaligawe rentan akan bencana banjir.
Kondisi permukiman di Kelurahan Kaligawe yang terbilang kumuh akan memperbesar kemungkinan untuk banjir ditambah banyaknya bangunan berupa rumah dan warung makan yang didirikan di bantaran Sungai Banjir Kanal Timur.
Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2022, Lusiana Indah Pratiwi mengadakan program berupa pembuatan peta Daerah Rawan Bencana Banjir. Peta ini dapat digunakan sebagai tindakan mitigasi pra-bencana untuk lebih meningkatkan kewaspadaan warga Kelurahan Kaligawe. Peta Daerah Rawan Bencana disajikan dengan berbagai warna yang mewakili tingkat kerawanan banjir dari masing-masing wilayah di Kelurahan Kaligawe. Semakin berwarna merah menunjukkan bahwa daerah tersebut mempunyai potensi yang semakin tinggi.
Daerah RW 09 memiliki potensi yang paling rendah, karena di daerah ini paling dekat dengan Rumah Pompa Waru, daerah RW 08 dan 10 juga memiliki potensi yang rendah dikarenakan adanya pengaruh dari Rumah Pompa Waru. Selain itu, parameter-parameter yang berpengaruh dalam pembuatan peta daerah rawan banjir tersebut antara lain adalah curah hujan, kelerengan, litologi atau batuan penyusun wilayah Kelurahan Kaligawe, jenis tanah dan tata guna lahan di Kelurahan Kalugawe. Kelima parameter tersebut memberikan pengaruh masing-masing dalam menyebabkan banjir. Curah hujan yang tinggi, kelerengan yang landai, litologi berupa batuan yang lunak dan tidak resisten, serta tutupan lahan berupa permukiman menyebabkan semakin tingginya potensi banjir yang ada di wilayah tersebut. Peta Daerah Rawan Banjir ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk warga sekitar dalam mewaspadai ancaman banjir dan dapat dijadikan sebagai acuan pemerintah dalam melakukan pembangunan berkelanjutan supaya permukiman di bantaran sungai dapat terminimalkan dan terwujudnya SDG’s tujuan ke-11 yaitu, Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan.
Penulis: Lusiana Indah Pratiwi
DPL: Ilham Ainuddin, S.AB, M.Si
Lokasi KKN: Kelurahan Kaligawe, KEcamatan Gayamsari, Kota Semarang