PEMANTAUAN KESEHATAN BALITA, MAHASISWA KKN TIM II 2021/2022 UNDIP MEMBANTU KEGIATAN POSYANDU
Kabupaten Semarang (13/8) – Kesehatan tumbuh kembang balita merupakan hal yang diperhatikan oleh kementerian kesehatan. Hal ini menyangkut akan adanya upaya pencegahan stunting yang rawan terjadi pada anak bayi dan balita yang sedang tumbuh. Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi ini bisa dapat terjadi sejak bayi dalam kandungan dan masa awal bayi lahir, namun kondisi stunting baru akan dapat dilihat setelah bayi berusia 2 tahun. Pemantauan akan pertumbuhan balita harus terus dilakukan melalui kegiatan posyandu di tingkat masyarakat. KKN Tim II 2021/2022 Universitas Diponegoro yang dilaksanakan pada 4 Juli 2022 sampai 18 Agustus 2022 yang ditempatkan di Desa Pakopen membantu kegiatan posyandu yang dilaksanakan di dusun-dusun yang terletak di Desa Pakopen.
Kegiatan posyandu sudah atur jadwalnya oleh bidan desa dimana setiap dusun mendapat jatah kegiatan posyandu sebanyak 1 kali dalam 1 bulan. Desa Pakopen yang terdiri dari 4 dusun yaitu Dusun Pakopen, Dusun Kalikembar, Dusun Coblong, dan Dusun Sukorejo akan diatur jadwal untuk kegiatan posyandu. Pada bulan Juli KKN Tim II Undip membantu kegiatan posyandu disemua dusun yang didampingi oleh bidan desa dan kader kesehatan disetiap dusun. Pada tangal 7 Juli posyandu dilaksanakan di Dusun Kalikembar, pada tanggal 13 Juli kegiatan posyandu dilaksanakan di Dusun Pakopen, pada tanggal 16 Juli posyandu dilaksanakan di Dusun Sukorejo, dan pada tanggal 20 Juli posyandu dilaksanakan di Dusun Coblong.
Kegiatan posyandu akan menimbang berat badan balita, pengukuran tinggi badan balita, serta lingkar kepala balita. Hasil dari pemeriksaan tersebut kemudian dicatat ke dalam buku KIA atau KMS milik balita yang digunakan sebagai monitoring pertumbuhan dari balita. Pengukuran ini akan dijadikan indikator apakah balita mengalami stunting atau tidak. Selama pelaksanaan posyandu tidak ditemukan adanya balita yang memiliki gejala stunting di semua dusun yang berada di Desa Pakopen. Selain pengukuran, balita yang belum mendapatkan vaksinasi wajib lengkap juga dapat mendapatkan vaksin wajib yang disediakan oleh bidan desa selama kegiatan posyandu. Anak balita kemudian diberikan makanan tambahan sebagai gizi tambahan agar balita dapat tumbuh lebih sehat serta sebagai apresiasi karena sudah datang ke kegiatan posyandu.
Dengan adanya kegiatan posyandu rutin yang diselenggarakan setiap bulan ini diharapkan kondisi kesehatan balita tetap dapat dipantau. Jika terjadi masalah pada kesehatan balita maka dapat langsung mendapatkan perawatan. Besar harapan kegiatan ini dapat terus dijalankan di Desa Pakopen serta partisipasi aktif masyarakat sangat dibutuhkan dalam mensukseskan kegiatan posyandu di Desa Pakopen.
Penulis: Agith Prayogo, Program Studi Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian
Dosen Pembimbing Lapangan: Daud Samsudewa, S.Pt., M.Si., Ph.D.