Edukasi Gerakan Makan Ikan Dalam Meningkatkan Minat Dan Gizi Masyarakat Di Desa Sampiran

Cirebon (07/08/2022) – Tingkat status gizi penduduk Indonesia masih cukup rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya daya beli masyarakat akan makanan bergizi yang dan tingkat pengetahuan masyarakat tentang makan bergizi yang murah masih rendah. Perbaikan nutrisi merupakan salah satu targert spesifik dalam Sustainable development goals (SDG’s) di dunia. Salah satu sumber bahan makanan yang kaya akan kandungan zat gizi adalah ikan. Ikan merupakan sumber protein yang bermutu tinggi.

Mengingat manfaat makan ikan sangat baik bagi kesehatan tubuh, maka melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan (gemarikan) seluruh masyarakat mulai dari anak-anak hingga yang dewasa untuk membiasakan makan ikan. Dari berbagai jenis ikan, ikan teri baik segar maupun kering mempunyai kandungan protein dan kalsium tertinggi.Ikan teri merupakan sumber kalsium dan protein yang murah serta banyak tersedia di seluruh pelosok Indonesia. Tulang ikan teri banyak mengandung protein dan kalsium. Kedua zat gizi ini sangat diperlukan oleh tubuh untuk proses perbaikan dan membangun jaringan, terutama jaringan tulang dan gigi. Tiap 100gram teri segar mengandung energi 77 kkal; protein l6 gr; lemak 1.0 gr; kalsium 500 mg; phosfor 500 mg; besi 1.0 mg; Vit A 47; dan Vit B 0.1 mg. Ikan teri dapat dimanfaatkan sebagai asupan penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan gigi. Akan tetapi, dalam mengkonsumsi ikan teri ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu proses penyimpanan dan pengolahan. Proses penyimpanan dan pengolahan yang salah akan menurunkan zat gizi pada ikan teri dan dapat memicu reaksi alergi.

Gerakan memasyarakatkan makan ikan merupakan upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama anak-anak sekolah juga merupakan salah satu mata rantai penyerapan hasil perikanan yang diproduksi oleh masyarakat. Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat desa sampiran terutama anak-anak lebih menyukai makan ikan sebagaimana banyaknya gizi yang terkandung di dalamnya.