Pencegahan dan Penanganan Stunting terhadap Ibu hamil dan Anak Baduta Desa Padasuka Kabupaten Sumedang
Sumedang (06/08/2022) – Menyelesaikan masalah stunting itu penting. Hal ini karena stunting mempengaruhi potensi manusia, dikaitkan dengan kondisi kesehatan dan bahkan dapat meningkatkan kematian pada anak di bawah usia lima tahun. Prevalensi stunting menurut Riset Kesehatan Dasar 2013 adalah 37,2%, sedangkan hasil Grafik Gizi 2016 adalah 27,5%, jauh di atas nilai cut-off Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). 20% Artinya 8,9 juta anak di Indonesia mengalami masalah perkembangan yang optimal atau 1 dari 3 anak mengalami pertumbuhan yang terhambat. Stunting adalah suatu kondisi di mana tubuh seseorang lebih kecil dari usia normal. Menurut data Bank Dunia atau Bank Dunia, 54% tenaga kerja menderita stunting pada masa kanak-kanak. Ini berarti bahwa 54% dari angkatan kerja saat ini selamat dari stunting. Untuk alasan ini, stunting merupakan masalah serius bagi pemerintah. Pada awal tahun 2021, pemerintah Indonesia berencana untuk menurunkan angka stunting menjadi 14% pada tahun 2024. Stunting adalah kondisi pada anak dimana pertumbuhan fisik dan otak terhambat akibat kekurangan gizi kronis. Salah satu faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi stunting adalah status ekonomi orang tua dan ketahanan pangan keluarga. Stunting itu sendiri disebabkan oleh asupan makanan yang relatif rendah selama kehamilan dan masa bayi. Pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi sebelum dan sesudah melahirkan masih belum memadai, pelayanan kesehatan yang terbatas seperti pemeriksaan kehamilan dan pasca melahirkan, kurangnya akses terhadap makanan bergizi, fasilitas sanitasi dan air bersih juga menjadi penyebab terhambatnya perkembangan.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) periode Juli-Agustus 2022 memberikan solusinya. Sebuah alternatif yang secara khusus diberikan kepada generasi muda untuk dapat mencegah anak mengalami stunting di Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Terdapat 20 anak baduta stunting di Desa Padasuka. Upaya yang sedang dilakukan oleh pihak Desa Padasuka yaitu dengan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada anak stunting dan juga ibu hamil.
Oleh karena itu, program sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting yang dilakukan dalam rangka KKN Tim II UNDIP 2021/2022 diharapkan dapat membantu meminimalisir terjadi anak stunting warga masyarakat agar lebih paham mencegah stunting itu lebih baik daripada menangani. Dukung INDONESIA BEBAS STUNTING!!