CABAI KOMODITAS UTAMA DESA KEMITIR
Kemitir – Desa Kemitir merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang. Desa Kemitir berbatasan dengan beberapa kabupaten dan kecamatan, sehingga cukup strategis dijadikan sebagai tempat persinggahan. Di sebelah utara berbatasan dengan kota Semarang dan Kabupaten Kendal. Di sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kecamatan Jambu. Kemudian di sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Bandungan, sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal dan Temanggung. Karena letaknya yang strategis itu, banyak wisatawan ataupun pengendara yang singgah untuk istirahat ataupun menikmati pemandangan.Letak Desa Kemitir berada pada dataran tinggi, sehingga banyak potensi alam yang dihasilkan mulai dari segi ekonomi, pariwisata maupun budaya.
Dilihat dari segi ekonomi di Desa Kemitir ini banyak menghasilkan tanaman-tanaman seperti sayur kubis, sawi dan masih banyak lagi jenis sayur yang dihasilkan. Selain itu, ada pula berbagai macam jenis cabai yang dihasilkan. Di Desa Kemitir, cabai menjadi komoditas utama desa. Dalam 1 tahun, mampu memanen 3-4 kali. Berdasarkan pemaparan Bapak Agus Sutopo sebagai ketua kelompok Tani Ngudi Makmur desa Kemitir, beliau mengatakan proses penanaman bibit cabai cukup rumit. Dibutuhkan penyemaian ke tanah sekitar 25-30 hari, kemudian dilakukan penyemprotan pestisida organik. Setelah ditanam sekitar 60 hari cabai tersebut akan mulai berbuah dan 105 hari selanjutnya mulai memerah. Harga dan jenis bibit cabai keriting yang dipakai memiliki beberapa varian dan harga yang berbeda. Selama proses penanaman, kendala yang dihadapi adalah cuaca, apabila cuaca terlalu panas ataupun curah hujan tinggi maka akan mengakibatkan gagal panen.
Harga cabai keriting pada bulan Januari 2018 naik sebesar Rp 32.000 per kilogram dibanding bulan sebelumnya, sedangkan untuk penjualannya langsung dipasarkan ke pasar induk Bandungan yaitu Pasar Jetis. Melihat keuntungan yang didapat tidak begitu besar, maka dengan adanya KKN Undip 2018 ini, mahasiswa ingin menggiatkan atau memberikan inovasi terbaru agar proses penanaman cabai lebih efektif dan efisien serta meningkatkan daya jual, mengingat masyarakat desa Kemitir masih mengunakan cara tradisional.