Cegah Kekhawatiran Masyarakat terhadap KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), Mahasiswa KKNT Batang Selenggarakan Penyuluhan di RA Wali Songo

Wonomerto, Bandar, Batang (16/08/2022) – Mahasiswa KKN Tematik yang berlokasi di Kabupaten Batang, Kecamatan Bandar, dalam turut andilnya untuk mensukseskan program BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) Tahun 2022 berkerja sama langsung dengan Puskesmas Bandar 1. Cakupan lokasi pelaksanaan imunisasi BIAN di Puskesmas Bandar 1 meliputi 9 desa yang salah satunya adalah Desa Wonomerto.Wonomerto menjadi titik pusat pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN Tematik Batang.

Berdasarkan survey yang telah dilakukan oleh mahasiswa KKNT terhadap warga di Desa Wonomerto, masih ada sebagian masyarakat, khususnya ibu-ibu yang merasa khawatir anaknya diimunisasi karena takut malah demam setelahnya. Pada dasarnya, anak yang mengalami demam setelah diimunisasi merupakan hal yang wajar dan normal sebagai respon imun tubuh terhadap vaksin yang disuntikkan. Dalam menangani kasus tersebut, saya berinisisatif mengadakan penyuluhan di RA Wali Songo yang terletak di Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Penyuluhan tersebut cukup diperlukan untuk memberi wawasan kepada masyarakat tentang imunisasi, gejala yang dihadapi setelahnya, serta cara menanganinya.

Para ibu yang menjadi sasaran utama memerhatikan dengan seksama terhadap penyuluhan yang diberikan. Saya membagikan beberapa leaflet kepada masyarakat agar materi dalam penyuluhan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Penyuluhan yang disampaikan berisi faktor-faktor yang dapat menyebabkan KIPI  terjadi pada anak. Faktor-faktor penyebab KIPI menurut WHO dikelompokkan menjadi lima, yaitu sebab reaksi produk, kecacatan produk, kesalahan proses imunisasi, respon kecemasan, dan kejadian koinsidental. Kejadian koinsidental adalah kejadian yang sama sekali tidak berkaitan dengan vaksin yang disuntikkan pada anak, namun diduga sebagai KIPI. Kejadian koinsidental dapat berupa penyakit bawaan/kondisi sakit yang sudah ada sebelum imunisasi.

Para ibu cukup antusias dalam mendengarkan penyuluhan yang diberikan. Setelah kegiatan tersebut selesai, diharap masyarakat yang enggan anaknya diimunisasi sebab khawatir terhadap gejala KIPI yang terjadi, dapat berkurang.  Selain itu, diharap ada edukasi lebih lanjut dari petugas puskesmas terkait KIPI bagi para orang tua.

Penulis: Veny Elisa, Mahasiswa Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya

DPL: Satriyo Adhi., S.Si,. MT dan Aditya Kusumawati., SKM., M.Kes

Lokasi KKN: Desa Wonomerto, Kecamatan Bandar, Batang