Ajak Warga Jadi Aktor! Mahasiswa KKNT UNDIP Gandeng Warga Turut Serta dalam Promosi BIAN Melalui Video Campaign BIAN serta Galakan GIBAK SIS (Gerakan Ibu dan Anak Kuat, Siap Imunisasi Sehat) dalam Rangka Pencegahan KIPI di Kalangan Ibu-ibu
Purworejo, Kab. Temanggung (03/09/2022) – Bulan Imunisasi Anak Nasional serentak digalakan di Jawa dan Bali pada bulan Agustus 2022 dengan sasaran balita usia 9-59 tahun. Salah satu Kelurahan di daerah Kecamatan Temanggung yaitu Kelurahan Purworejo yang merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Dharma Rini. Menurut informasi dari pihak Puskesmas dan Kelurahan, tercatat 119 balita di Kelurahan Purworejo terdaftar sebagai peserta imunisasi BIAN 2022. Berdasarkan jadwal BIAN Puskesmas Dharma Rini, BIAN di Kelurahan Purworejo dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2022. Namun, berdasarkan survei masih banyak warga yang belum mengetahui kapan pelaksanaan BIAN di Kelurahan Purworejo serta banyak warga yang berencana untuk tidak mengimunisasikan anaknya karena takut akan efek KIPI yang pernah terjadi pada anak mereka. Menanggapi hal tersebut, mahasiswa berinisiatif untuk membuat media kesehatan dengan tema BIAN yang akan menunjang informasi terkait pelaksanaan BIAN di Kelurahan Purworejo. Media kesehatan yang dibuat adalah video singkat berisi informasi pelaksanaan BIAN di Kelurahan Purworejo dan informasi singkat terkait imunisasi BIAN. Video ini bertujuan untuk menyebarkan informasi dan mempromosikan BIAN di Kelurahan Purworejo sehingga video ini termasuk dalam kategori video campaign kesehatan. Alasan pemilihan video campaign sebagai media promosi dan penyebaran informasi adalah karena saat ini diera digitalisasi, media sosial menduduki posisi paling tinggi sebagai media komunikasi antar warga, sehingga nantinya setelah jadipun video campaign ini anak dibagikan melalui media sosial kepada ibu ibu dan masyarakat Purworejo secara umum.
Sebagai bentuk pendekatan dan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat lokal khususnya dalam kegiatan BIAN 2022 ini, maka mahasiswa menggandeng dan mengajak warga lokal dari berbagai kalangan untuk menjadi aktor atau pelaku utama dalam video campaign BIAN di Kelurahan Purworejo. Mahasiswa melakukan pengambilan video dengan beberapa kalangan masyarakat seperti petani, ibu rumah tangga, bidan desa, anak anak, dan para peserta posyandu. Munculnya beberapa kalangan masyarakat dalam video membuktikan bahwa kegiatan BIAN di Kelurahan Purworejo ini didukung oleh semua kalangan tidak hanya ibu ibu atau kader kesehatan saja. Lokasi Pengambilan video dilakukan dibeberapa wilayah di Kelurahan Purworejo dengan menggunakan kamera Handphone pribadi mahasiswa. Proses pembuatan video bisa dibilang singkat sehingga pada tanggal 14 Agustus 2022 atau H-4 pelaksanaan BIAN video sudah disebarkan ke ibu ibu melakui bidan desa dan kades kesehatan. Setelah di sebarkan terlihat beberapa kemajuan di kalangan ibu ibu, dimana yang tadinya tidak tahu menjadi tahu bahwa imunisasi BIAN di Kelurahan Purworejo akan dilaksanakan di Balai Kelurahan pada 18 Agustus 2022. Selain itu, saat pelaksanaan imunisasi BIAN pun partisipasi ibu sangat tinggi untuk mengimunisasikan anaknya. Hal ini menjadi indikator bahwa pesan dan maksud yang ingin disampaikan melalui video campaign tersampaikan dengan baik.
Selain video campaign, menanggapi ibu ibu yang takut mengimunisasikan anaknya karena efek KIPI, mahasiswa menggalakan GIBAK SIS (Gerakan Ibu dan Anak Kuat, Siap Imunisasi Sehat) dikalangan ibu ibu. Gerakan ini dimulai dengan sosialisasi GIBAK SIS kepada ibu ibu yang dilakukan saat kegiatan yasinan mingguan di beberapa RT dan di kegiatan perkumpulan ibu ibu. Dalam sosialisasi GIBAK SIS, mahasiswa mengajak ibu ibu agar tidak takut dan mempersiapkan anak sebelum imunisasi agar anak terhindar dari efek KIPI setelah imunisasi. Mahasiswa menyampaikan beberapa tips untuk mencegah KIPI diantaranya membuat anak cukup istirahat dan menjaga asupan makan anak dan ibu (jika masih ASI ekslusif). Mahasiswa juga menyampaikan agar ibu tidak panik ketika anak ternyata mengalami KIPI karena sebenarnya KIPI adalah reaksi yang wajar terjadi setelah imunisasi. Ibu setidaknya memberikan obat penurun panas, mengompres bagian bekas imunisasi jika diperlukan, membuat anak istirahat cukup dan membuat anak banyak minum air putih. Saat pelaksanaan sosialisasi di RT 03 pada tanggal 10 Agustus dan di perkumpulan ibu ibu pada tanggal 15 Agustus, terlihat antusiasme yang tinggi dari ibu ibu, dimana ibu ibu mendengarkan dengan saksama dan mengajukan beberapa pertanyaan di akhir sesi. Adanya sosialisasi GIBAK SIS ini membuat ibu merasa yakin dan percaya untuk mengimunisasikan anaknya. Tercatat dari 119 balita peserta imunisasi BIAN, 104 diantaranya hadir dan mengimunisasikan anaknya. Menurut bidan desa, hal ini merupakan pencapaian yang luar biasa dan terjadi peningkatan dari pada tahun sebelumnya. Harapannya, peningkatan cakupan imunisasi khususnya di Kelurahan Purworejo ini anak terus meningkat sehingga tercapai eradiksi penyakit tertentu.
Penulis : Anisa Puput Aulia/S1 Kesehatan Masyarakat/Fakultas Kesehatan Masyarakat
TIM KKNT UNDIP Kab. TEMANGGUNG