Inovasi Terbaru, Alat Pengukur Tinggi Badan Otomatis Berhasil Dibuat untuk Membantu Posyandu di Kecamatan Mranggen
Kab.Demak (25/08/22) – Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengawasi tumbuh kembang anak adalah mengenai pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak. Biasanya pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala anak dilakukan secara rutin di posyandu terdekat.
Ini sebagai upaya memantau pertumbuhan bayi dan bisa mendeteksi sedari dini bila ada hal yang tidak diinginkan seperti kurang gizi. Bila anak terindikasi mengalami kurang gizi, maka penanganan secepat mungkin bisa berdampak besar bagi pertumbuhan anak ke depannya.
Orang tua sebaiknya rutin mengunjungi posyandu terdekat untuk mengetahui tumbuh kembang anak dan bisa mendeteksi sedari dini risiko stunting. Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, serta produktivitas rendah.
Stunting ditandai dengan tubuh pendek dari anak-anak umumnya. Menurut KKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional), 11,7% bayi terlahir dengan gizi kurang. Ciri-cirinya, panjang tubuh tidak sampai 48 cm dan berat badan di bawah 2,5 kg (berat badan lahir rendah/BBLR).
Tinggi badan merupakan salah satu variabel yang banyak digunakan dalam menentukan status gizi dan status kesehatan seseorang. Pengecekan tinggi badan merupakan kegiatan skrining kesehatan yang umum dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), salah satunya sebelum melakukan kegiatan imunisasi bagi pasien.
Dengan perkembangan era digital yang sangat pesat, sebuah inovasi pasti akan sangat berguna dalam keberlangsungan kegiatan sehari – hari, contohnya dalam hal ini adalah sebuah inovasi dimana ada alat otomatis yang mampu membantu kegiatan di sektor kesehatan.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di Posyandu Mekarsari, Kecamatan Mranggen, belum terdapat alat yang mampu mengukur tinggi badan secara otomatis.
Salah satu mahasiswa KKN Tematik Undip X UNICEF 2022 Kabupaten Demak yang bertemakan Percepatan Imunisasi dalam Rangka Mendukung Program KEJAR dan BIAN (Bulan Imunisasi Anak Nasional) Tahun 2022 yaitu Malika Nuraziza Kholiq dari prodi Teknologi Rekayasa Otomasi Sekolah Vokasi, memiliki inovasi terbaru dengan membuat alat pengukur tinggi badan otomatis.
Oleh karena itu, pembuatan alat pengukur tinggi badan otomatis merupakan hal yang dapat dilakukan dalam menunjang fasilitas kesehatan yang ada di Posyandu Mekarsari. Alat ini mudah digunakan dan dapat digunakan untuk seluruh kalangan.
Alat pengukur tinggi badan otomatis didesain dengan menarik, praktis, dengan memanfaatkan teknologi modern untuk dapat membantu proses pengecekan tinggi badan pasien untuk skrining kesehatan. Sehingga, tenaga kesehatan dapat menentukan diagnosa dan tindakan yang akan diambil terdapat pasien tersebut.
Alat pengukur tinggi badan berbasis kontroller arduino uno ini adalah alat ukur yang menggunakan sensor ultrasonik sebagai sensor jarak yang akan memantulkan sinyal ultrasonik dari ujung kepala kita yang kemudian akan dipantulkan kembali ke sensor tersebut, sehingga dapat mengetahui tinggi badan dari selisih antara ujung kepala dan letak sensor. Kemudian, hasil tinggi badan kita akan didisplay di layar LCD.
Cara kerja alat ini mudah, colokkan alat ke sumber daya listrik maka alat akan menyala otomatis, kemudian kita hanya perlu berdiri dibawah alat dan otomatis sensor akan mendeteksi tinggi badan dan akan mendisplay di layar LCD.
Dengan adanya alat pengukur tinggi badan otomatis maka dapat membantu tenaga kesehatan dalam proses pengecekan tinggi badan pasien untuk skrining kesehatan sehingga menjadi lebih praktis dan efisien. Selain itu, juga menunjang fasilitas kesehatan yang ada di Posyandu Mekarsari.
Penulis : Malika Nuraziza Kholiq (D4 Teknologi Rekayasa Otomasi, Sekolah Vokasi)
DPL : Dr.Adi Nugroho M.Si., Dr.Ir.Martini M.Kes.
Lokasi KKN : Kec.Mranggen, Kab.Demak, Jawa Tengah