Menginspirasi! Mahasiswa KKN Tematik Undip Membuat Pestisida Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Dapur dan Kulit Pete

PEMALANG – Permasalahan mengenai pencemaran lingkungan tidak akan habis dibahas terkhusus dalam dunia pertanian. Peralihan penggunaan pestisida alami ke bahan kimia bukan tidak menghasilkan dampak buruk bagi lingkungan. Penggunaan pestisida dari bahan kimia akan mengakibatkan beberapa pencemaran lingkungan seperti menurunkan kesuburan tanah karena meningkatnya asam tanah, membunuh semua hewan termasuk non-hama atau bahkan yang menguntungkan bagi petani, dan tidak bisa dipungkiri pencemaran air pun juga terjadi yang semakin lama semakin buruk sehingga menggangu juga ekosistem akuatik. (7/9/2022)

Pestisida organik merupakan pestisida ramah lingkungan yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami. Pestisida organik selain ampuh mengusir hama tanaman juga ramah lingkungan. Pestisida dari kulit bawang berfungsi sebagai pengusir hama seperti ulat, jamur, atau kutu di tanaman. Pestisida nabati dari kulit bawang merah mengandung senyawa acetogenin dalam jumlah tinggi yang bekerja untuk melindungi tanaman. (CNN Indonesia)

Cara pembuatan pestisida alami ini cukup sederhana yaitu dengan mengumpulkan kulit bawang kemudian direndam selama 24 jam dalam wadah tertutup sampai air berwarna keruh. Setelah itu air disaring dipisahkan dengan kulit bawangnya. Kulit bawang bisa digunakan untuk pupuk dan airnya digunakan untuk pestisida. Untuk cairan kulit pete didapatkan dengan cara merebus kulit pete dengan perbandingan 1 kulit pete 1 liter air sampai air rebusan berwarna merah. Setelah itu air rebusan didinginkan, dipisahkan dengan ampasnya dan ditampung dalam botol.

Cara penggunaan pestisida alami ini yaitu dengan mencampurkan 1 liter air dengan 5 tutup botol air bawang dan air 5 tutup botol air kulit pete. Masukan ke dalam botol spray dan semprotkan ke tanaman minimal 2 kali dalam seminggu.