Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga Menjadi Eco Enzym Ciaran Serbaguna

Semarang (29/10). Sampah merupakan sisa-sisa aktivitas manusia yang bisanya dianggap tidak berguna lagi untuk kehidupan mansusia. Padahal, di balik timbunan sampah itu, sebenarnya ada satu sisi positif yang dapat diolah menjadi eco-enzyme, yakni cairan pembersih dan pupuk yang ramah lingkungan.

Maka dari itu, mahasiswa KKN Tematik Undip 2022 tergerk untuk memberikan pelatihan pembuatan eco enzym kepada masyarakat. Pelatihan tersebut dilaksanakan di rumah bapak Ketua Kelompok Tani RW 06 dan diikuti oleh bapak – bapak kelompok tani RW 06.

Pembuatan eco enzym tersebut tidak sulit, karena menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh. Bahan-bahan yang digunakan anatara lain sampah organik rumah tangga yang masih segar, gula jawa yang dilarutkan kedalam air, serta air bersih. Peralatan yang digunakan yaitu botol plastik bekas, pisau, gelas ukur, dan baskom.

Proses pembuatannya diawali dengan memilah-milah sampah yang masih segar, yang kemudian dilanjutkan dengan mengukur komposisi bahan-bahan sesuai kebutuhan dan ketentuan. Langkah selanjutnya adalah memasukkan sampah yang telah dipilah ke dalam larutan air dan gula jawa, kemudian toples ditutup rapat. Tahap selanjutnya adalah menunggu proses fermentasi berlangsung secara alamiah, selama tiga bulan. Dalam proses ini, capuran dalam toples itu diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari.

42d8c8f8-a6c8-462b-a477-76280f0543ef
Sosialisasi Pembuatan Pupup Eco Enzym (Sumber: Dok. Pribadi)

“Setelah tiga bulan, cairan hasil fermentasi disaring dari ampasnya, kemudian dimasukkan ke dalam botol kemasan plastik dan ditutup rapat,” jelas Syifa.


Sampai di sini, proses pembuatan eco-enzyme selesai, yang bermanfaat sebagai cairan pembersih atau sebagi pupuk alami yang aman.

Penulis : Syifa Nurul Mahmudah
Lokasi : KelurahaN Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang
DPL : Dr. Susilo Hariyanto, S. Si, M.Si
KKN Tematik Undip 2022