Inovatif! Mahasiswa KKN Tematik UNDIP Merancang Apartemen Ikan Lengkap dengan Perhitungan RAB guna Menjawab Permasalahan Kelestarian Ekosistem Laut di Teluk Awur, Jepara
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Oleh karena itu kelestarian ekosistem adalah hal yang harus dijaga termasuk ekosistem yang ada di laut. Ditambah dengan beberapa alat tangkap ikan yang sering digunakan oleh nelayan saat melaut dapat menimbulkan kerusakan, alat tersebut antara lain adalah pukat harimau dan bom ikan. Penggunaan kedua alat tersebut menyebabkan rusaknya terumbu karang yang menjadi habitat ikan dan mahluk hidup laut lainnya. Terumbu karang merupakan salah satu media bagi biota laut untuk bertelur dan dan berkembang biak. Rusaknya terumbu karang dapat menyebabkan ketidak seimbangan yang lambat laun menyebabkan berkurangnya populasi sehingga menurunkan hasil perikanan.
Untuk menghadapi persoalan tersebut, 3 mahasiswa kelompok 2 KKN Tematik UNDIP mencetuskan ide untuk membuat suatu perancangan apartemen ikan yang efektif dan mudah untuk dibuat. Apartemen ikan adalah suatu media buatan yang dibuat sedemikian rupa yang bertujuan sebagai tempat tinggal dan media ikan dalam berkembang biak. Apartemen ikan merupakan solusi yang tepat dalam rangka memulihkan kembali populasi ikan di wilayah perairan yang ekosistemnya rusak. Banyak riset yang telah membuktikan keefektifan apartemen ikan dalam memulihkan ekosistem laut yang telah rusak.
Menurut Solikul dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 Oktober 2022, pemasangan apartemen ikan dapat mencegah nelayan nakal yang menggunakan pukat dalam menangkap ikan. Apartemen ikan yang terpasang akan menahan jaring pukat sehingga menyebabkan jaring robek atau tertahan sehingga nelayan pengguna pukat tidak akan berani untuk melaut di daerah tersebut. Selain itu, perselisihan antara nelayan pengguna pukat harimau dengan nelayan pengguna alat tradisional akan menemui jalan tengah dengan adanya apartemen ikan tersebut.
Berikut adalah desain sebuah modul apartemen ikan beserta perkiraan RABnya
Apartemen ikan tersebut dirancang menggunakan krat gelas sebagai bahan utamanya. Krat gelas dipilih karena ketersediannya yang mudah dijumpai dan kemudahan dalam proses pemasangan. Krat gelas memiliki rongga-rongga yang cocok sebagai tempat persembunyian ikan. Krat gelas kemudian disusun sebanyak 10 tumpukan ke atas dengan krat paling bawah diisi beton sebagai pemberat. Kemudian antar krat dikaitkan satu sama lain menggunakan tali pengikat. Untuk menunjang kelengkapan apartemen ikan, digunakan rumbai-rumbai dari pita dan tali. Rumbai tersebut disebut shelter yang berfungsi sebagai media ikan dalam bertelur. Rancangan apartemen ikan tersebut kemudian disusun dalam proposal yang selanjutnya diajukan dan didiskusikan dengan perwakilan nelayan.
Dalam diskusi mengenai proposal tersebut, Mustofa selaku ketua nelayan berharap rancangan apartemen ikan tersebut dapat diajukan ke dinas perikanan agar mendapat dana bantuan sehingga dapat direalisasikan. Menurutnya rancangan apartemen ikan tersebut akan mampu memulihkan kembali ekosistem laut yang telah rusak. Ia juga memberikan masukan terkait desain dan beberapa anggaran lain yang perlu ditambahkan.
Penulis : Fajar Kurniawan (D4 Teknik Sipil, Sekolah Vokasi)
Dosen Pembimbing : Ir. Gentur Handoyo, M.Si.
Lokasi : Desa Teluk Awur, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara
#P2kkn #KKNTJepara2022 #lp2kknundip #lppmundip #undip