Kasus DBD Meningkat, Mahasiswa KKNT UNDIP Ajak Remaja Lebih Peduli Akan Bahaya dan Pencegahan DBD Melalui 3 M Plus
Bergas Kidul, Kabupaten Semarang (30/11/2022) – Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro Desa Bergas Kidul tahun 2022 atas nama Novinda Dwi Andini dari jurusan Kesehatan Masyarakat melaksanakan program monodisiplin yaitu sosialisasi pencegahan dan praktik 3 M Plus kepada karang taruna dusun Kenangkan Wetan pada tanggal 19 November 2022. Tujuan dari kegiatan sosialisasi ini adalah untuk memberikan perannya sebagai mahasiswa dalam mengatasi dan mencegah masalah DBD yang ada di daerah KKNT yakni desa Bergas Kidul dengan mengajak remaja untuk lebih peduli dalam pencegahan DBD dengan 3 M Plus minimal di lingkungan sekitar rumah. Permasalahan DBD di Desa Bergas Kidul tersebut didukung oleh jurnal yang diteliti oleh Mumtazah, Alya dan Siswanto, Yuliaji (2022) yang berjudul “Gambaran dan Determinan Lingkungan Fisik yang berisiko terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Desa Bergas Kidul Kabupaten Semarang” menyebutkan bahwa :
“Berdasarkan profil kesehatan Provinsi Jawa Tengah tahun 2019, Kabupaten Semarang menjadi salah satu kabupaten di Jawa Tengah dengan kasus DBD yang cukup tinggi dengan CFR tahun 2019 dan tahun 2020 yaitu sebesar 0,2 % dan meningkat menjadi 1,2% atau jumlah orang meninggal dunia akibat DBD meningkat dari 1 orang menjadi 2 orang. Desa Bergas Kidul menjadi salah satu daerah endemis DBD setiap tahunnya dan ditemukan korban meninggal juga pada desa tersebut (Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang, 2021).”
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Dengue adalah virus penyakit yang ditularkan dari nyamuk Aedes Spp, (Kemenkes, 2018). Upaya Pemerintah dalam mencegah DBD salah satunya yaitu dengan melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dengan cara 3 M PLUS. Adanya Covid-19 menyebabkan kurang optimalnya pelaksanaan program jumantik karena adanya kebijakan pemerintah yang menyebabkan kader jumantik tidak dapat turun ke lapangan, oleh karena itu G1R1J dengan cara 3 M Plus menjadi alternatif pilihan dalam pencegahan DBD. Selain itu, pelaksanaan sosialisasi ini menjadi penting untuk dilaksanakan karena di daerah KKNT memasuki musim penghujan yakni pada akhir bulan November yang dapat meningkatkan kasus DBD.
Kegiatan sosialisasi diawali dengan mengikuti rangkaian kegiatan pertemuan rutin karang taruna dusun Kenangkan Wetan kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi oleh mahasiswa KKNT Undip melalui leaflet dan pemberian bubuk abate untuk anggota karang taruna. Pelaksanaan sosialisasi berjalan dengan lancar dan interaktif hal ini dilihat dari anggota karang taruna yang aktif bertanya terkait materi yang diberikan mahasiswa KKNT Undip.
Berdasarkan penuturan anggota karang taruna dengan adanya kegiatan sosialisasi pencegahan DBD dengan 3 M Plus yaitu:
“Terima kasih banyak kepada teman-teman mahasiswa KKNT Undip yang telah melakukan sosialisasi karena biasanya sosialisasi lebih banyak dilakukan kepada orang tua dan jarang yang sasarannya ke remaja, sedangkan untuk sosialisasi terkait pencegahan DBD pada remaja di karang taruna ini belum pernah ada dan terima kasih terkait bubuk abate yang diberikan sangat bermanfaat untuk teman-teman karang taruna kemudian harapannya remaja di Dusun Kenangkan Wetan teredukasi dan lebih aware dalam pencegahan DBD khususnya di lingkungan rumah”.
Dengan adanya sosialisasi ini harapannya remaja dapat memberikan peranannya dalam mendukung upaya pemerintah melalui G1R1J dengan 3 M Plus yaitu turut andil dalam mengawasi jentik, dan menggunakan media sosial untuk dilaporkan secara berjenjang sebagai laporan sehingga membantu kerja kader jumantik dalam mencegah DBD dan dapat menurunkan prevalensi DBD di Desa Bergas Kidul.
Penulis : Novinda Dwi Andini/ NIM 2500119120021/ Jurusan Kesehatan Masyarakat/ Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing Lapangan: Dra. Ana Irhandayaningsih, M.Si.
Lokasi: Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah
#KKNTBergasKidul2022 #undip #p2kkn #lppmundip #kknundip2022 #potensidesa