Dua Anak Baik! Wujudkan Keluarga Sejahtera dengan Alat Kontrasepsi
Semakin bertambahnya tahun, populasi penduduk dunia makin bertambah. Pertumbuhan jumlah penduduk yang terlalu besar dapat menjadi sumber masalah baru bagi semua pihak bila tidak sejalan dengan pertumbuhan sandang, pangan, papan, serta infrastruktur. Terlalu banyak jumlah anak di dalam keluarga juga dapat menyebabkan menurunnya kesejahteraan keluarga. Selain itu, ibu dengan riwayat kehamilan yang terlalu sering dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan. Jumlah anak yang terlalu banyak juga berpotensi mengurangi kesempatan bagi orang tua untuk membantu tumbuh kembang anak-anaknya secara optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengemdalikan jumlah penduduk.
(Gambar 1. Program Penyuluhan Metode Kontrasepsi di Balai Desa Muncang)
Kontrasepsi merupakan sebuah cara yang digunakan untuk mencegah kehamilan. Metode ini dapat digunakan untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, serta menurunkan kesuburan. Kontrasepsi dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya konsumsi pil, suntik, implan, dll. Metode-metode kontrasepsi perlu diketahui oleh masyarakat beserta keuntungan dan kerugian masing-masing metode. Dengan demikian keluarga atua pasangan suami-istri dapat memilih metode kontrasepsi yang tepat bagi dirinya dengan bantuan tenaga kesehatan.
Hal-hal di atas menjadi dasar pemikitan bagi Tim 1 KKN Undip 2018 di Desa MUncang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang menyelenggarakan program penyuluhan tentang metode kontrasepsi dalam acara kelas ibu hamil yang bertempat di Balai Desa Muncang pada hari Kamis (18/1) pukul 10.00-12.00. Dalam penyuluhan ini disampaikan mengenai apa yang dimaksud dengan kontrasepsi, pentingnya pemakaian kontrasepsi, serta jenis-jenis kontrasepsi yang dapat dipilih oleh ibu setelah melahirkan nanti. Dipaparkan pula perbedaan metode kontrasepsi jangka panjang dan jangka pendek, dimana metode jangka panjang berjangka waktu 3-10 tahun dengan implan, IUD, dan sterilisasi; sedangkan metode jangka pendek berjangka waktu harian hingga bulanan dengan pil dan suntik. Mahasiswa juga menjelaskan keuntungan serta kerugian dari masing-masing metode kontrasepsi.
Ibu-ibu hamil yang mengikuti penyuluhan ini antusias dengan penjelasan yang diberikan. Hal ini terlihat dari cukup banyaknya pertanyaan yang diajukan di akhir penyuluhan. Di akhir acara, mahasiswa memberikan leaflet yang berisi rangkuman dari materi yang telah disampaikan. Diharapkan setelah dilakukan penyuluhan ini, masyarakat menjadi lebih mengerti tentang metode kontrasepsi dan dapat memilih metode yang tepat untuk dirinya.
(Gambar 2. Foto Bersama Ibu-ibu hamil yang mengikuti penyuluhan)
Pewarta : Anisa Rochmah Maulida
Editor : Helmia Farida