Perancangan Modul Saklar Otomatis Berbasis Sensor Cahaya Guna Penghematan Energy Listrik Di Desa Jobokuto
Listrik merupakan salah satu sumber energy yang banyak digunakan oleh manusia. Dalam kesehariaannya energy ini digunakan untuk menjalankan peralatan elektronik seperti televise, radio, lemari es, komputer ataup perangkat elektronik lainnya. Akan tetapi, sumber energi listrik yang tersedia di bumi ini jumlahnya terbatas. Untuk itu, kita harus menghemat penggunaan energi listrik. Persediaan energi dapat habis jika kita berlebihan dalam memanfaatkannya. Energi listrik harus dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Kita tidak boleh berlebihan ketika menggunakan energi listrik di rumah. Pemborosan akan merugikan kita. Pembangkit listrik menggunakan sumber energi pengganti seperti air, panas matahari, dan angin, pembangkit listrik juga menggunakan sumber energi dari bahan bakar fosil. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghemat energi adalah sebagai berikut.
- Matikan lampu saat tidur dan meninggalkan kamar mandi.
- Matikan televisi jika tidak ditonton lagi.
- Setrika dilakukan dengan jumlah pakaian yang sekaligus banyak.
- Gunakan alat-alat listrik yang hemat energi. Lampu neon lebih tahan lama dan nyalanya lebih terang dibandingkan lampu pijar.
Salah satu upaya untuk menghemat energy listrik adalah dengan membuat sebuah sistem yang dapat mengatur nyala lampu secara otomatis. Pada kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di desa Jobokuto, kabupaten jepara ini dilakukan perancangan dan implementasi sistem saklar otomatis berbasis sensor cahaya. Sensor yang digunakan adalah dengan menggunakan LDR. LDR ( Light Dependent Resistor ) yaitu jenis sensor cahaya. Dengan menggunakan LDR ini kita dapat mematikan lampu tanpa memencet tombol saklar ( otomatis ). Jadi lampu akan mati sendiri apabila cahaya yang ada besar ( Terang ) sendangkan lampu akan hidup sendiri ketika cahaya yang ada kecil ( gelap ). Sensor ini sangat bermanfaat ketika kita malas atau lupa memencet saklar untuk mematikan lampu.
Kegiatan pengabdian dilaksanakan pada bulan januari 2016 di bali desa jobokuto. Menurut Fahmi arifan., ST., M. Eng sebagai dosen penanggung jawab kegiatan dengan menggunakan sistem ini maka masyarakat tidak perlu takut lagi jika lupa mematikan atau menyalakan lampu. Hal ini dikarenakan sistem akan secara otomatis mematikan lampu jika matahari sudah terbit dan makan menyalakan lampu jika matahari sudah terbenam