Optimalisasi Peningkatan Produksi Produk Kopi Donomerto sebagai Kopi Desa Ngadiwarno
Kendal, Potensi desa Ngadiwarno, Sukorejo, Kendal adalah banyak nya produk kopi donomerto. Akan tetapi siklus produksi masih tidak optimal oleh karena itu tim pengabdian masyarakat UNDIP 2017 pada bulan Februari 2017 berinisiatif melakukan optimalisasi peningkatan produksi kopi donomerto. Kegiatan ini dilakukan mahasiswa dengan dibantu oleh petani kopi donomerto, dimana TIM KKN melakukan survei dan merencanakan optimalisasi, kemudian dengan bantuan petani Tim pengabdian masyarakat melakukan beberapa perawatan pohon kopi donomerto. Optimalisasi produksi dilakukan dengan memperbaiki sistem pembukuan dan menentukan jumlah pupuk yang tepat untuk pohon kopi tersebut. Diharapakan dengan begitu produksi kopi donomerto dapat meningkatakan produksinya dan mengoptimalkan produksi sesuai dengan permintaan.
Di Indonesia produktivitas kopi robusta lebih tinggi dari produktivitas kopi arabika yang akhir-akhir ini mulai banyak digemari. Permintaan dunia akan kopi arabika telah ikut mendorong Indonesia untuk meningkatkan produksi dan produktivitas kopi arabika yang secara rata-rata memiliki harga yang lebih tinggi. Produktivitas yang tinggi akan tercapai jika semua faktor produksi dialokasikan secara optimal. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas kopi adalah dengan perbaikan bahan tanam. Penggantian bahan tanam anjuran dapat dilakukan secara bertahap, baik dengan metode sambungan di lapangan pada tanaman kopi yang telah ada maupun penanaman baru dengan bahan tanaman asal setek. Kopi robusta Indonesia hingga saat ini terus mengalami perubahan klon yang relatif cepat. Tanaman kopi dapat diperbanyak secara generatif maupun klonal. Perbanyakan tanaman kopi secara klonal adalah dengan menggunakan sambungan dan stek. Penyambungan mempunyai tujuan untuk memanfaatkan dua sifat unggul dari bibit batang bawah tahan terhadap hama nematoda parasit akar, dan sifat unggul batang atas dengan produksi tinggi maupun mutu biji baik. Perbanyakan tanaman kopi dengan stek hanya memanfaatkan salah satu sifat keunggulan.
Penyetekan Penyambungan Penanaman : Penyetekan adalah pengakaran entres kopi dengan menggunakan media tumbuh dan lingkungan. Umur entres yang digunakan adalah 3-6 bulan karena pada umur tersebut bahan cukup baik untuk stek. : Penyambungan kopi adalah penggabungan entres batang atas pada bibit kopi dewasa.
Penyambungan dilakukan di pembibitan pada bibit kopi batang bawah umur 5-6 bulan dari saat benih disemaikan. Tingkat produktivitas tanaman kopi selain ditentukan oleh bahan tanam yang unggul juga ditentukan oleh populasi tanaman dalam satuan hektarnya. Untuk penanaman, jarak tanam yang digunakan disesuaikan dengan kemiringan tanah