Pengurangan dampak limbah melalui pemanfaatan limbah pabrik tahu untuk pembuatan pupuk organik
Kebonsari, Kendal – Limbah merupakan faktor tertinggi penyebab pencemaran lingkungan. Hal yang sangat menganggu lingkungan ketika limbah tidak di daur ulang baik itu limbah organik maupun limbah anorganik. Limbah organik lebih mudah terurai sedangkan limbah anorganik membutuhkan waktu yang lama untuk bisa terurai. Namun ketika pembuangan limbah organik terlalu banyak dan secara terus menerus akan menumpuk dan menyebabkan kerusakan lingkungan. Maka dari itu perlu diadakan proses daur ulang untuk mempercepat pembusukan pada sampah organik. Salah satu cara yang bisa diterapkan adalah dengan menjadikan limbah organik sebagai pupuk kompos baik bentuk padat maupun cair.
Limbah organik yang berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan adalah limbah cair dari produksi tahu. Limbah cair dari pabrik tahu selama ini di buang begitu saja tanpa di daur ulang sehingga menimbulkan pencemaran lingkungan seperti bau tidak sedap dan kedepannya dapat berdampak pada pencemaran air sumur sehingga menyebabkan berbagai penyakit kulit, diare dan kematian. Maka dari itu mahasiswa TIM Pengabdian Masyarakat Undip Desa Kebonsari memberikan ide alternatif untuk menanggulangi dampak yang akan terjadi. Ide tersebut yakni pengolahan limbah tahu cair mejadi pupuk organik cair. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2016 di bali desa Kebonsari. Program ini selain untuk mengelola limbah, tujuannya adalah untuk membantu masyarakat menciptakan produk pupuk yang sangat bermanfaat bagi pertanian.
Selain itu diadakan penyampaian materi mengenai dampak limbah tahu cari terhadap lingkungan, riset pasar terhadap peminat pupuk organik serta penentuan harga jual dan perhitungan keuntungan.
Dari program ini diharapkan nantinya para petani akan menggunakan pupuk organik buatan mereka sendiri sehingga dapat menghemat biaya pengeluaran untuk membeli pupuk dari luar desa.