Budidaya Dan Pengolahan Jamur Kuping Dengan Media Limbah Jerami

Sragen (14/02/2016) – Ketika musim panen padi tiba, muncul limbah berupa jerami. Batang padi yang mengering ini biasanya hanya ditumpuk di pinggir sawah setelah dipisahkan dengan biji padinya. Kadang, para petani memusnahkan jerami ini dengan cara dibakar. Ini tentu saja dapat menimbulkan polusi udara. Sebenarnya, kita bisa memanfaatkan limbah jerami ini menjadi produk yang bermanfaat. Maka dari itu Tim Pengabdian Masyarakat UNDIP 2016 melaksanakan penyuluhan tentang budidaya dan pengolahan jamur kuping dengan media limbah jerami pada hari Minggu, 14 Februari 2016, di aula SD Negeri 1 Pagak, Sumberlawang, Sragen.

Tim Pengabdian Masyarakat UNDIP menjelaskan tentang bahan – bahan yang perlu disiapkan. Bahan – bahan yang perlu disiapkan antara lain jerami padi, dedak, kapur. Dedak digunakan untuk campuran media tanam jamur yang berfungsi sebagai nutrisi dan sumber karbohidrat, karbon dan nitrogen. Kapur berfungsi untuk meningkatkan pH, pencegah hama, serta pengatur pH substrat tanam agar mendekati netral. Setelah penjelasan mengenai bahan-bahan, kemudian menjelaskan mengenai alat yang diperlukan, dan dilanjutkan dengan cara pembuatan limbah jerami untuk budidaya jamur kuping.

Para petani yang berperan sebagai peserta dalam kegiatan ini terlihat sangat antusias dan aktif dalam sesi tanya jawab dengan mahasiswa. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini hasil produksi jamur kuping di Desa Pagak ini dapat meningkat.