Pemberdayaan Keluarga Dalam Meningkatkan Gizi Lansia Dengan PMT
Usia lanjut atau sering disebut lansia merupakan usia yang penting yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia yang bersangkutan hingga keluarganya. Pada Kamis (17 Agustus 2107) lalu, Tim Mahasiswa Undip mengadakan program pengabdian “Pemberdayaan Keluarga Dalam Meningkatkan Gizi Lansia Dengan PMT”. Program tersebut merupakan program pengembangan dari posyandu lansia Desa Bandar, Batang.
Posyandu merupakan pilar kesehatan tingkat paling rendah di masyarakat. Posyandu lansia di Desa Bandar biasa diselenggarakan setiap Kamis wage setiap bulan mengusung program kuratif yang dilaksanakan oleh bidan desa. Posyandu lansia bertujuan supaya lansia tidak mengalami penurunan status kesehatan. Program lansia sehat, dilakukan bersamaan dengan posyandu, mengusung program pengobatan, pemeriksaan tekanan darah, pendidikan kesehatan mengenai penyakit diabetes, asam urat, dan hipertensi, pemberian makanan tambahan, senam jari dan konsultasi kesehatan. Program ini terlaksana atas kerja sama bidan desa, kelompok PKK, dan Tim Mahasiswa Undip.
Rangkaian kegiatan yang sempat dilaksanakan di rumah Ibu Robiyatun selaku ketua PKK yaitu yang pertama melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan yang dilakukan oleh bidan Desa Bandar, Ibu Puji, mencatat bahwa keluhan yang disampaikan oleh para warga lanjut usia adalah perasaan kebas, keram dan kesemutan. Selain itu keluhan pusing dan pegal juga keluhkan oleh warga. Sejalan dengan dengan pengobatan juga dilakukan pemeriksaan tekanan darah. Lansia Desa Bandar hampir keseluruhan menderita hipertensi atau darah tinggi.
Setelah itu diadakan pendidikan kesehatan mengenai diabetes (penyakit gula darah), asam urat, dan penyakit tekanan darah tinggi. Animo lansia mengenai pendidikan kesehatan ini sangat baik. Banyak lansia yang menanyakan dan mengklarifikasi keadaan mereka yang berkaitan dengan kesehatan dan atau penyakitnya, serta menanggapi dari penjelasan yang diberikan oleh mahasiswa.
Selanjutnya, menjaga kesehatan lansia perlu juga dilakukan dengan gerak yang cukup. Bergerak dapat mengurangi risiko osteoporosis, gangguan pencernaan dan metabolism juga gangguan syaraf, termasuk pada lansia. Satu dari rangaian acara “Lansia sehat” menampilkan senam jari, yaitu senam dengan gerakan ringan (low impact) yang sesuai dengan kondisi lansia yang mobilitasnya mulai melambat. Walaupun dinamai dengan senam jari, gerakan senam ini meliputi seluruh gerakan pada seluruh persendian dan otot. Gerakan-gerakan yang berfungsi untuk merelakskan bagian tubuh yang tegag dan kurang gerak.
Acara diakhiri dengan pembuatan dan pemberian makanan tambahan (PMT) yang sehat untuk mempertahankan status gizi dan kesehatan lansia. Asupan seperti protein, karbohidrat, vitamin, dan lemak yang cukup perlu untuk menghindari kurangnya nutrisi ataupun kelebihan nutrisi. PMT yang diberikan berupa susu, oat dan buah yang dipilih dengan memerhatikan pantangan dari penyakit yang diderita oleh lansia.
Editor : Nurmasari Widyastuti, S.Gz., M.Si.Med